Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketakutan PPP Atas Bergabungnya Gerindra, Demokrat dan PAN ke Koalisi Jokowi

Sekjen PPP Arsul Sani mengingatkan Gerindra, Demokrat dan PAN tak bersikap seperti oposisi, jika masuk koalisi pemerintah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketakutan PPP Atas Bergabungnya Gerindra, Demokrat dan PAN ke Koalisi Jokowi
Kementan
Pengamat Politik Hendri Satrio. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat ketakutan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terhadap bergabungnya Gerindra, Partai Demokrat dan PAN ke dalam Koalisi Pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

"Ini bisa dipersepsikan PPP merasa terganggu bergabungnya Gerindra, Demokrat dan PAN ke koalisi Jokowi. Karena mereka takut tiga parpol ini malah bisa mempengaruhi kebijakan Jokowi ketimbang PPP," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Jumat (18/10/2019).

Sekjen PPP Arsul Sani mengingatkan Gerindra, Demokrat dan PAN tak bersikap seperti oposisi, jika masuk koalisi pemerintah.

Apalagi PPP adalah partai yang perolehan suaranya paling kecil di koalisi, termasuk terhadap Gerindra, Demokrat dan PAN.

"Terkait kursi mereka yang terkecil di parlemen, PPP mencoba untuk tetap eksis dengan mengingatkan pak Jokowi," jelas Hendri Satrio.

Sinyal Kuat Gerindra, Demokrat Dan PAN Akan Masuk Kabinet

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Djayadi Hanan menyebut ini sinyal kuat tiga partai itu akan masuk di kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Baca: Muhadjir Effendy Sempat Marah karena Dilarang ke Wamena

Berita Rekomendasi

"Itu sinyal kuat tiga partai itu akan masuk di kabinet. Meski tentu tetap mungkin berubah, terutama PAN," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) ini kepada Tribunnews.com, Kamis (17/10/2019).

Kenapa masih ada kemungkinan berubah terhadap PAN?

Karena menurut dia, ada potensi PAN untuk tidak mendukung atau bersikap seperti oposisi dalam beberapa kebijakan tetap tinggi, walaupun bergabung dlm pemerintahan.

Ini karena elit dan pendukung PAN masih terbelah sikapnya.

"Terutama elit berpengaruh seperti pak Amien Rais," jelasnya.

Sedangkan Gerindra dan Demokrat akan lebih mudah untuk bersikap disiplin dalam koalisi.

Karena dua partai ini sangat bergantung pada figur ketua umumnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas