Ini 10 Sosok Non Parpol yang Telah Sambangi Istana, Akankah Mereka Semua Dapat Posisi Menteri?
Mereka yang menyambangi Istana Kepresidenan diduga kuat bakal menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta sejak Senin (21/10/2019) kemarin.
Mereka yang menyambangi Istana Kepresidenan diduga kuat bakal menjadi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Tokoh-tokoh yang memenuhi undangan Jokowi ini, kompak mengenakan atasan putih polos.
Setibanya di lokasi, mereka pun memberikan salam dengan melambaikan tangan dan lemparan senyum.
Bukan hanya dari partai politik saja, sejumlah wajah baru yang tak diusung parpol tertentu, nampak menjadi tamu penting Jokowi dua hari ini.
Mengutip dari Kompas,com, siapa saja mereka?
Sri Mulyani Indrawati
Baca: Bukan Menteri, Fadjroel Rachman Semringah Beberkan Tugas yang Diberikan Jokowi
Mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjadi salah satu tamu Jokowi.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini mengakui dipilih kembali menjadi menteri pemerintahan Jokowi periode kedua.
Kendati tak menyebut secara pasti posisinya, Sri Mulyani dirumorkan menjadi kandidat kuat untuk kembali menduduki kursi Menteri Keuangan Kabinet Kerja Jilid 2 atau Kabiner Gotong Royong.
Alumni SMA Negeri 3 Semarang ini mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986.
Sri Mulyani juga pernah mengemban pendidikan di Universitas of Illinois-Chicago dengan titel M.Sc di tahun 1990.
Titel Ph.D diperolehnya di University of Illinois Urbana-Champaign AS pada 1992.
Bicara masalah karier, perempuan yang khas dengan rambut sebahu ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2004.
Sebelum didapuk Jokowi menjadi Menteri Keuangan pada 2016-2019, Sri Mulyani juga pernah menjadi Menkeu di jaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada 2005-2010.
Selain itu, ia pernah menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Perekonomian pada 2008-2009.
Baca: Ini Sosok Raja Thailand Vajiralongkorn, Singkirkan Selir dan Mantan Pacar Sendiri Demi Bela Ratunya
Sepak terjang Sri Mulyani pun sampai ke tingkat internasional.
Pada 2010-2016, dirinya menjadi Direktur Pelaksana World Bank. Baca juga: Ini Alasan Sri Mulyani Mau Tetap Jadi Menkeu
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim merupakan pendiri start up Go-Jek Indonesia.
Go-Jek Indonesia dapat dikatakan sukses menjadi perusahaan baru dengan ekspansinya ke beberapa negara tetangga.
Berkemeja putih, bos Go-Jek ini memang mengakui jika diminta membantu pemerintah dalam Kabinet Kerja Jilid 2 dengan menduduki kursi menteri.
Namun, ia belum secara gamblang menyebutkan posisi apa yang akan diembannya lima tahun ke depan.
Yang pasti, Nadiem telah mengundurkan diri dari Go-Jek dan menyatakan tak punya kewenangan apapun dengan simbol perusahaan dominan warna hijaunya ini.
Kendati begitu, rumor beredar, mantan CEO Go-Jek ini akan menduduki kursi Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif atau diberi tugas di Kementerian Pendidikan.
Wishnutama Kusubandio
Komisaris Utama Net TV, Wishnutama Kusubandio juga menjadi kandidat kuat menjadi menteri di pemerintahan lima tahun ke depan.
Kabar yang beredar, pria kelahiran Jayapura, Papua 4 Mei 1976 ini akan menduduki posisi Menteri Pariwisata.
Meski begitu, Wishnutama belum menyebutkan secara pasti ia akan menjabat sebagai menteri bidang apa.
Wishnutama memang telah dikenal masyarakat luas.
Ia memang mempunyai pengalaman di dunia broadcasting.
Kariernya dimulai pada 1994, dengan posisinya sebagai Supervisor On Air Promotion di stasiun TV Indonesiar.
Tujuh tahun berselang, pada 2001, Wishnutama bergabung dengan Trans TV menjadi Kepala Divisi Produksi.
Kariernya terus naik, ia didapuk menjadi Direktur Operasional dan kemudian menjadi Wakil Direktur Utama atau Managing Director.
Pada 2013 lalu, Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama Televisi atau NET.TV.
Ia pernah dipercaya sebagai Creative Director dalam acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018.
Erick Thohir
Erick Thohir mempunyai background sebagai pengusaha.
Dia merupakan pendiri Mahaka Group, induk usaha dari berbagai linis bisnis media dan entertainmet, seperti Gen FM, Jak FM, dan Jak TV.
Erick pernah menjadi Ketua Kampanye Nasional Jokowi - Maruf Amin pada Pilpres 2019.
Pria kelahiran Jakarta, 30 Mei 1970 ini pernah mengakuisisi berbagai klub olahraga seperti FC Internazionale Milano (Inter Milan) dan DC United.
Selain itu, ia juga sempat menjadi pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Pratikno
Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno turut hadir menjadi tamu Jokowi di Istana Kepresidenan.
Pria kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur pada 13 Februari 1962 ini pernah menjadi rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Mantan Mensesneg Kabinet Kerja periode 2014-2019 ini pernah mengemban pendidikan di jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik UGM pada 1985.
Ia juga pernah belajar di jurusan Development Administration Fakultas Development Administration Birmingham University di Inggris pada 1991.
Selain itu, Pratikno pernah menimba ilmu di Jurusan Political Science Fakultas Social Science Flinders University Australia pada 1997.
Sejumlah karya yang dipublikasikan, seperti Pemerintahan Daerah di Indonesia: Kontrol Pusat dan Demokrasi Lokal dalam Pembuatan Kebijakan, Ketimpangan Politik dalam Pembangunan di Indonesia, serta Mensiasati Sistem dan Memperlebar Batas: Partisipasi Politik di Gresik di Bawah.
Tito Karnavian
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian juga terlihat menyambangi Istana pada Senin (21/10/2019).
Namun, berbeda dengan tamu lainnya, Tito datang dengan ajudannya mengenakan seragam kebesaran Polisi.
Tito mengaku dipanggilnya ia ke Istana untuk membahas masalah keamanan.
Ia pun mengatakan tak tahu menahu masalah pemerintahan.
Mahfud MD
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menjadi tamu pertama Presiden Jokowi yang diundang ke istana pada Senin (21/2/2019).
Setelah bertemu Jokowi, Mahfud menyampaikan jika dirinya ditunjuk menjadi salah satu menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Kendati belum ada kejelasan atas bagian menteri yang akan dijabatnya, Mahfud mengaku diajak diskusi Jokowi seputar masalah penegakan hukum, HAM, pemberantasan korupsi, hingga deradikalisasi.
Mahfud menuturkan siap membantu Jokowi - Maruf Amin, di pos apapun.
Mahfud menambahkan, pelantikan para menteri akan dilakukan pada Rabu (23/10/2019) mendatang.
Fadjroel Rachman
Fadjroel Rachman merupakan Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Ia mengaku diberi tugas Jokowi untuk membantu pemerintahan Kabinet Kerja Jilid 2.
Fadjroel memperoleh gelar sarjananya di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB).
Setelah itu, pria kelahiran Banjarmasin 17 Januari 1964 ini mengambil program Manajemen Keuangan dan Moneter Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia untuk jenjang S2 dan S3.
Fadjroel menjadi salah satu aktivis pendukung Jokowi - Maruf Amin dalam kontestasi Pilpres 2019.
Ia pun pernah memberikan dukungan saat Jokowi maju menggandeng Jusuf Kalla pada Pilpres 2014.
Ketika menjadi mahasiswa, Fadjroel terbilang cukup aktif dalam pergerakan mahasiswa dan disebutkan sempat menjadi salah satu aktivis yang turut menuntut turunnya presiden kedua RI, Soeharto pada 1998.
Nico Harjanto
Nico Harjanto merupakan pengamat politik dari Populi Center dengan posisinya sebagai Kepala Riset.
Sebelumnya, Nico pernah menjadi Staf Khusus Presiden.
Basuki Hadimuljono
Mantan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kembali diminta Jokowi untuk meneruskan pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur pemerintahan Kabinet Kerja Jilid 2 berfokus menyambungkan infrastruktur besar seperti jalan tol, bandara dan pelabuhan dengan kawasan industri dan pariwisata.
Basuki meraih gelar sarjana Teknik Geologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Setelah itu, ia meraih gelar S2 dan S3 Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat.
Terkait sepak terjang karier, Basuki pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode 2005-2007.
Ia juga pernah menduduki posisi sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 2007-2013.
Sejak 2013, ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum hingga dipilih Jokowi sebagai Menteri PUPR.
Penulis: Mela Arnani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 10 Tokoh Non-Parpol Merapat ke Istana, Semua Jadi Menteri?