Jokowi Dinilai Lebih Independen Memilih Menteri, Tapi . . .
Presiden Jokowi lebih independen terhadap intervensi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih independen dalam memilih calon menteri dalam Kabinet Kerja periode ke-2.
Sebab, Syamsuddin mengatakan, Presiden Jokowi lebih independen terhadap intervensi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Berbeda pada pembentukan kabinet pada pemerintahan pertama Jokowi tahun 2014 lalu.
Hal itu disampaikan Syamsuddin Haris saat diskusi bertajuk 'Mencermati Kabinet Jokowi Jilid II' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Baca: Suharso: Saya Menteri Bidang Ekonomi, Diminta Buat Perencanaan
"Jokowi lebih independen dalam memilih kabinet dibandingkan dulu (2014), juga lebih independen terhadap Megawati ketimbang dulu, tapi juga Jokowi lebih kompromistis dibandingkan dulu," kata Syamsuddin Haris.
Namun, Syamsuddin juga menilai, sikap Presiden Jokowi yang kompromistis justru tidak baik bagi jalannya pemerintahan.
Ia menduga, hal itu berpotensi melahirkan politik transaksional antar presiden dan pimpinan partai politik.
"Kalau pemimpin terlalu kompromistik iti tidak baik, tidak sehat sebab setiap kompromi itu berpotensi melahrikan politik transansaksional," jelasnya.