Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Hasto Kristiyanto Saat Ditanya Soal Calon Menteri Dari PDIP

Hasto Kristiyanto bahkan tidak berbicaraan apapun saat terus dicecar dengan pertanyaan tersebut.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Reaksi Hasto Kristiyanto Saat Ditanya Soal Calon Menteri Dari PDIP
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto hanya memberi isyarat dengan meletakkan jari telunjuk di depan bibir saat ditanya awak media soal nama menteri dari PDIP yang akan mengisi kabinet Jokowi-Maruf Amin.

Hasto Kristiyanto bahkan tidak berbicaraan apapun saat terus dicecar dengan pertanyaan tersebut.

Ia pun hanya menjawab pihaknya tak ingin mendahului keputusan presiden soal nama menteri.

Hal itu disampaikan Hasto usai acara syukuran Arus Bawah Jokowi (ABJ) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).

"Kita jangan dahului presiden. Nanti ada, yang jelas, PDI Perjuangan terbanyak," kata Hasto.

Hasto hanya mengatakan pihaknya percaya penuh ketika Presiden Jokowi pernah menyebut partainya akan mendapatkan jatah kursi menteri terbesar di kabinet.

Baca: Pertadingan PSIM vs Persis Ricuh, Pasoepati Ingin Kawal Bus Pemain Sampai Solo

Berita Rekomendasi

PDI Perjuangan, kata Hasto, tak memilih-milih kursi menteri.

Sebab semua posisi menteri sangat penting dan strategis.

"Kami tidak lihat kementerian A lebih penting dari B. Semua punya tanggung jawab atas masa depan dan semua menteri adalah pembantu presiden," kata Hasto.

"Pembicaraan akan terus dilakukan, tapi PDI Perjuangan sudah fix," jelasnya.

Baca: Jalan Panjang Prabowo Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi dan Tiga Kali Gagal di Pilpres

PDI Perjuangan disebutnya juga sudah belajar dari pengalaman buruk di tahun 2014.

Saat itu ada pihak yang menggunakan segala cara sehingga pemenang pemilu tidak mendapat pimpinan dewan.

Maka sekarang ketika PDI Perjuangan memimpin, bukannya membalas dendam, namun justru menunjukkan bagaimana pemimpin sebenarnya itu bertindak.

Baca: Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mendadak copot semua gelar resmi untuk selir Sineenat Wongvajirapakdi

"Kami tunjukkan bahwa PDI Perjuangan menjadi pemimpin bagi seluruh komponen bangsa. Dengan demikian seluruh fraksi di DPR itu mendapat tempat terhormat. Tidak ada politik bumi hangus bagi kami. Yang ada adalah nilai kemanusiaan dan musyawarah yang kami wujudkan," kata Hasto.

Prabowo diminta bantu Bidang Pertahanan

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengaku diminta Presiden Jokowi untuk memperkuat kabinet Jokowi - Maruf Amin.

Senin (21/10/2019) Prabowo bersama dengan wakil Ketua Gerindra Edy Prabowo menghadap Jokowi selama kurang lebih satu jam, pukul 16.05‎ WIB hingga 17.10 WIB.

"Saudara-saudariku sekalian saya baru saja, menghadap bapak presiden RI, yang baru kemarin dilantik.‎ Kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu, hari ini siap diminta dan kami siap membantu," tutur Prabowo di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

Prabowo melanjutkan, Jokowi telah mengizinkan dirinya untuk menyampaikan ke publik bahwa dirinya diberi posisi sebagai menteri di bidang pertahanan.

Dia berjanji akan bekerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang telah ditentukan Jokowi sebagai kepala negara.

"Beliau izinkan saya untuk menyampaikan bahwa saya diminta bantu di bidang pertahanan. Tadi sudah diberi beberapa pengarahan‎," tegasnya.

Lebih lanjut untuk Eddy Prabowo, Presiden Jokowi juga memberikan jatah menteri. Apa posisinya? Baru akan disampaikan Jokowi sendiri pada Rabu (23/10/2019) esok.

"Untuk posisi saudara Eddy, pak presiden yang akan umumkan. Beliau (Presiden) yang akan umumkan hari Rabu‎. Oke ya, Gerindya yang dipanggil dua," tambahnya.

Tanggapan PKS soal kehadiran Prabowo ke Istana

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto diundang ke Istana oleh Presiden Joko Widodo (jokowi), pada Senin, (21/10/2019).

Beredar kabar bahwa pemanggilan tersebut berkaitan dengan komposisi kabinet Jokowi - Maruf Amin mendatang.

Baca: Mahfud MD hingga Prabowo, Daftar Nama yang Tiba di Istana Jelang Pengumuman Kabinet Jokowi Jilid II

Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan hak partai Gerindra dan Prabowo untuk hadir ke istana atau masuk ke dalam kabinet.

Hanya saja., keputusan tersebut pasti ada konsekuensinya.

"Itu adalah domain presiden untuk mengundang, dan itu adalah hak Gerindra untuk menerima atau tak menerima. Semua silakan lakukan hak masing-masing, rakyat akan menilai, dan rakyat akan memberikan keputusannya pada Pemiku akan datang," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senyan, Jakarta, Senin, (21/10/2019).

Ia hanya berharap keputusan yang diambil Prabowo tersebut merupakan keputusan yang terbaik.

Prabowo bisa mempertanggungjawabkan keputusannya itu dengan baik.

"Betul-betul mempertanggungjawabkan pilihannya dan amanah yang diambil betul-betul dijalankan sehingga sukses melaksanakan amanahnya," katanya.

Hidayat mengatakan partainya tidak merasa ditinggalkan dengan keputusan Gerindra bergabung ke dalam pemerintahan.

Baca: Shindong Super Junior Ingin Diet karena Berat Badannya Naik Lagi

Karena menurut Hidayat koalisi antara Gerindra dan PKS sudah bubar pasca Pemilu Presiden 2019.

"Tak ada yang meninggalkan dan ditinggalkan, jadi masing-masing menjalankan policy partai dan menelaskan sikap itu kepada rakyat, dan tentu pada tuhan YME," pungkasnya.

Prabowo didampingi Edhie Prabowo

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil calon menteri Kabinet Kerja jilid ll secara bergantian.

Pantauan di lokasi, Senin (21/10/2019), sekitar pukul 16.05 WIB, Prabowo Subianto yang mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana bahan berwarna krem jalan menuju pintu masuk Istana.

Baca: Tak Dibahas Jokowi Saat Pidato, Penyelesaian Kasus Pelanggaran HAM Bakal Mangkrak?

Prabowo Subianto didampingi Wakil Ketua Umum Gerindra Edhy Prabowo yang turut mengenakan kemeja putih dan celana krem.

Keduanya tidak berbicara satu patah pun kepada awak media dan hanya melambaikan tangan saja.

Sebelumnya, Jokowi telah memanggil sejumlah orang untuk menduduki menteri seperti Erick Thohir, Wishnutama, hingga Pratikno.

Oleh sebab itu, Prabowo menjadi orang ke-12 yang dipanggil Jokowi menjelang pengumuman menteri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas