Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Waketum Gerindra Sebut Ancaman Nasdem Ingin Jadi Oposisi Hanya Gertak Sambal Saja

Arief Poyouno menilai ancaman partai Nasdem untuk menjadi oposisi hanya sekadar gertakan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Waketum Gerindra Sebut Ancaman Nasdem Ingin Jadi Oposisi Hanya Gertak Sambal Saja
Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh saat memberikan kuliah umum kebangsaan bertajuk 'Tantangan Bangsa Indonesia Kini dan Masa Depan', di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyouno menilai ancaman partai Nasdem untuk menjadi oposisi hanya sekadar gertakan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia tak percaya tindakan itu akan dilakukan oleh partai besutan Surya Paloh tersebut.

"Nasdem ancam ingin jadi oposisi karena Gerindra akan masuk koalisi, saya sih enggak yakin dan enggak percaya. Mungkin hanya gertak sambal saja," kata Arief saat dihubungi, Selasa (22/10/2019).

Dia juga menjawab pernyataan elite partai nasdem yang menyebut masuknya tokoh atau parpol oposisi ke pemerintahan akan menghilangkan kontrol pemerintah.

Baca: Sri Mulyani Dipastikan Kembali Menjabat Menteri Keuangan

Baca: Berkeringat di Pilpres 2019, Akankah Ustaz Yusuf Mansyur dan TGB Dipanggil Jokowi ke Istana?

Arief memastikan anggapan tersebut tidak benar.

"Semua parpol memiliki perwakilan di kabinet Jokowi-Ma'ruf bukan berarti tidak ada kontrol dan penyeimbang terhadap pemerintahan Jokowi. Pasti ada dong kalau ngerti dan paham tentang konstitusi negara," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Arief mengungkapkan, seluruh anggota legislatif dari pusat hingga daerah memiliki tugas dan kewajiban untuk menjalankan fungsi kontrol dan penyeimbang.

Sehingga, tugas tersebut dengan sendirinya harus dilakukan parpol baik oposisi maupun di dalam pemerintahan.

"Partai maupun ketum partai harus benar benar memberikan hak nya anggota legislatif sebagai fungsi kontrol Dan penyeimbang pemerintah. Tidak boleh mengintervensi sekalipun ketum atau kader partainya ada di pemerintahan," tuturnya.

Baca: Prabowo Subianto Dipanggil ke Istana, Surya Paloh: Kalau Tidak Ada yang Oposisi, Nasdem Saja

Arief mengingatkan koalisi gemuk juga pernah terjadi dalam era kepemimpinan abdurahman wahid alias Gus Dur.

Kala itu, Gus Dur tetap bisa dijatuhkan oleh parpol.

"Semua partai ada di pemerintahan Gusdur tapi nyatanya Gusdur tetap bisa dijatuhkan oleh parpol. Parpol di DPR walaupun waktu itu PDIP tidak menginginkan Gusdur sebagai presiden dan Golkar paling mendukung Gusdur. Kan jatuh oleh kasus bulog gate," terangnya.

Atas dasar itu, Arief menyatakan, dalam politik, apapun bisa terjadi. Termasuk jika partai Nasdem memutuskan menjadi partai oposisi.

Namun demikian, ia mengaku tetap tidak percaya.

"Jika memang Nasdem ingin oposisi mengantikan parpol yang akan masuk koalisi sih sah sah aja ya. Tapi saya sih enggak yakin karena banyak kepentingan bisnis dan ekonomi para pengusaha yang ada di Nasdem," pungkasnya.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas