Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Dradjad Wibowo menegaskan bahwa partainya akan menjadi oposisi pemerintah. Hal itu sesuai dengan nasehat Ketua dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

"Memang sejak awal sudah menegaskan berada di luar pemerintahan. Berkali-kali saya sampaikan, kader PAN ikut nasihat pak Amien. Tenan tho?" ujar Dradjad saat dihubungi, Rabu, (23/10/2019).

Dradjad heran mengapa ada yang mengisukan PAN akan masuk ke dalam pemerintahan. PAN memilih menjadi oposisi untuk menjadi pengawas pemerintah.

Baca: 5 Fakta Fadjroel Rachman, Juru Bicara Jokowi, Mantan Aktivis 1998 dan Sempat Jadi Kandidat Capres

Baca: Hal-Hal Menarik Saat Persela Tekuk Persebaya di Derbi Jatim: Tensi Tinggi, Bajul Ijo Gigit Jari

Baca: 8 Bukti Nia Ramadhani Crazy Rich, Nyasar di Rumah Sendiri Hingga Tetanggaan dengan Paris Hilton

"Demokrasi di seluruh dunia memerlukan checks and balances. PAN mengambil peran itu agar demokrasi kita sehat, agar akuntabilitas pemerintahan terjaga dengan bagus, dan agar rakyat mendapat alternatif kebijakan yang lebih baik," katanya.

Terkait komposisi kabinet, PAN menurut Dradjad akan menilainya secara objektif. Artinya meski oposisi, PAN akan mengapresiasi jajaran kabinet yang kerjanya bagus. Namun sebaliknya, akan mengkritisi menteri yang dinilai gagal.

"Kalau dia menjual kekayaan negara, korupsi atau hal lain yang merugikan negara, ya kita bertindak tegas untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, termasuk melalui jalur hukum," katanya.

Sikap Dradjad tersebut berbeda dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno yang mengatakan tetap mendukung pemerintah, meski tidak masuk ke dalam kabinet.

"Kami juga sudah mengatakan dari awal kami mendukung pemerintahan Jokowi Ma'ruf. Karena tantangan ke depan pesat dan harus dilakukan secara bahu membahu agar target dan capaian yang sudah ditarget pemerintah itu bisa tercapai," katanya.