Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jabat Menkumham Lagi, Yasonna Diberi Tugas Reformasi & Revitalisasi Total Lapas

Kata Yasonna, Jokowi ingin memberikan perhatian lebih terhadap kondisi lapas di Indonesia, salah satunya terkait masalah kelebihan muatan.

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jabat Menkumham Lagi, Yasonna Diberi Tugas Reformasi & Revitalisasi Total Lapas
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Setelah melalui proses serah terima jabatan (sertijab) dengan Pelaksana Tugas (Plt) Tjahjo Kumolo, Yasonna Laoly resmi kembali menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly diminta segera memperbaiki bobroknya Lembaga Pemasyarakatan (lapas).

Politisi PDI Perjuangan ini didorong mengganti Direktur Jenderal (dirjen) Pemasyarakatan lantaran revitalisasi tak pernah berjalan sehingga permasalahan terus muncul.

Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah yang mendorong menteri untuk memberikan perubahan di kepemimpinannya yang kedua.

Yasona harus menunjukan masalah lapas dengan penuh keberanian dan tak perlu ragu lagi.

"Apapun konsep yang dilakukan sepanjang dirjennya masih seperti itu, akan mengulang seperti itu lagi dan yang sama. Jadi pak menteri harus mengubah diri," katanya, Kamis (24/10/2019).

Dikatakan Trubus, reformasi total dan yang paling utama adalah dirjen pas, adalah cara untuk membenahi lapas yang ada.

Berita Rekomendasi

Karena dengan begitu, program revitalisasi yang sebelumnya digadang-gadang bisa terlaksana dengan baik.

"Itu satu langkah yang harus dilakukan, agar kinerjanya bisa diukur dan meningkat," ujarnya.

Trubus menilai, dengan mengganti posisi dirjen PAS yang bukan mendudukkan orang dalam, dinilai bisa memberikan pembenahan. Apalagi, bila posisi itu diambil dari akademisi maupun militer hingga polri, yang lebih paham dengan permasalahan yang ada.

"Pokoknya orang luar jangan internal lapas, harus diluar orang Kemenkumham untuk jabatan dirjen," ungkapnya.

Apalagi, sambung Trubus, sejak beberapa waktu lalu, Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utami disebut-sebut sebagai penerima gratifikasi tas mewah.

Sehingga, untuk menghapus citra buruk tersebut, harus segera dilakukan pembenahan.

"Belum lagi masalah revitalisasi yang programkan dirjen PAS hingga saat ini terlihat tak berjalan," sambungnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas