Menristek Bambang Fokus Urusi BRIN dan Transisi Dikti ke Kemendikbud
Mohamad Nasir menyampaikan selamat atas terpilihnya Bambang sebagai Menristek/Kepala BRIN di kabinet Indonesia Maju periode 2019-2014.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohamad Nasir resmi menyerahkan jabatan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Dalam sambutannya, Mohamad Nasir menyampaikan selamat atas terpilihnya Bambang sebagai Menristek/Kepala BRIN di kabinet Indonesia Maju periode 2019-2014.
"Selamat pak Bambang sebagai menristek dan kepala BRIN. Beliau lah yang merintis munculnya BRIN. Terima kasih seluruh pejabat, saya adalah menteri pertama dan terakhir sebagai Menristekdikti," kelakar Nasir dalam acara serah terima jabatan itu.
Baca: Putusan Sela Ditolak Hakim, Kriss Hatta Anggap Hikmah
Baca: Dikira Hermes Seharga Rp 672 Juta, Tas Wury Estu Handayani Istri Maruf Amin Ini Buatan Anak Bangsa
Baca: Sempat Dikira Gantikan Wiranto, Fachrul Razi Sempat Bertanya-tanya Ditugaskan Jadi Menag
Senada dengan Nasir, Bambang mengatakan, ada perubahan di lembaga tersebut di mana kompartemen Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) sudah dikembalikan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang kini dipimpin Nadiem Makarim. Hal itu sesuai sesuai dengan UU Nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Di awal masa kerjanya, Bambang mengajak seluruh jajaran kementeriannya untuk merancang defisi tugas dan fungsi BRIN.
"Saya tahu pekerjaan kita berat, BRIN ini baru ada di UU. Saya minta eselon 1, eselon 2, semja maraton minggu pertama ini kita formulasikan BRIN itu sendiri. Apa yg diinginkan UU bisa terimplementasi dengan baik janfab sampai banyak kompromi kita jadi sekadar ada formalitas penuhi amanat UU. Kita harus kawal research dan inovasi di Indonesia. Mohon kerja sama yang baik," ujar Bambang.
Mantan Kepala Bappenas itu menjelaskan, BRIN akan fokus untuk mengembangkan inovasi sehingga bisa menjadi produk yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Semangat presiden untuk BRIN adalah beliau tidak ingin kebiasan lama, litbang-litbang kementerian, rekan-rekan universitas lakukan penelitian sendiri-sendiri. Karena keterbatasan anggaran, kualitas penelitian jadi terbatas karena dananya terbagi dalam jumlah besar. Ini mau kita fokuskan lagi," jelas dia.
Selain itu, dia meminta jajarannya untuk berkoordinasi terkait perpindahan Dikti ke Kemendikbud. Dia berjanji untuk menyambangi sejumlah kantor Direktorat Jenderal di kementeriannya, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hingga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
"Minggu pertama tak gampang, pikirkan juga transisi kembalinya Dikti ke Kemendikbud. Mengenai adaptasi saya tahu ada dirjen, staf ahli sudah blending nanti saya ketemu pak Nadiem agar cepat adaptasinya," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.