TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ryamizard Ryacudu tak akan lagi menjabat sebagai menteri pertahanan (menhan) setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan nama Prabowo Subianto menhan yang baru di Kabinet Indonesia Maju.

Dalam sambutan perpisahan yang disampaikannya di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019) Ryamizard menjelaskan kegiatannya setelah tak menjadi menteri lagi.

“Mau mencangkul (bertani),” ungkap Ryamizard sambil bercanda kepada awak media.

Baca : Tak Menduga atau Firasat, Ini Unggahan Susi Pudjiastuti Sebelum Kabinet Diumumkan, Namanya Tidak Ada

Baca : Kabar Buruk PNS, Ini Contoh Jabatan dan Tunjangan Dipangkas Sesuai Pidato Jokowi, Satunya Kasubbag

Lebih lanjut, Ryamizard mengaku akan terus berkeliling Indonesia untuk menyampaikan pidato-pidato kebangsaan.

Hal itu menurutnya pernah dilakukannya usai pensiun dari jabatan KASAD pada 2005 lalu.

“Dulu waktu tidak ada kerjaan selama delapan tahun saya ke Aceh, Medan, dan Bali untuk sampaikan ceramah-ceramah kebangsaan, dan itu akan terus saya lakukan. Kalau sudah selesai bukan terus tidur-tiduran, prajurit itu tidak ada berhentinya, akan terus pegang sumpah sapta marga prajurit walaupun sudah pensiun,” jelasnya.

Terakhir Ryamizard mengucapkan selamat kepada Prabowo yang akan menggantikan dirinya.

Ia pun yakin Prabowo akan melaksanakan tugasnya sebagai menhan secara baik.

“Saya juga mengucapkan selamat kepada Prabowo, teman satu tingkat, teman satu kompi, sama-sama terus. Sekarang dia menggantikan saya, kira-kira tidak beda jauh lah. Kita sebagai TNI di mana-mana menyesuaikan, dia (Prabowo) juga tahu. Saya di sini menyesuaikan dengan Kemhan, bukan Kemhan yang menyesuaikan dengan kita,” tegasnya.

Sebagai penutup Ryamizard mengucapkan rasa terima kasihnya telah dipercaya sebagai Menhan di Kabinet Kerja oleh Jokowi.

Baca: 18 Saksi Diperiksa Terkait Pembunuhan Guru SD di Tebingtinggi

Baca: Jokowi Tunjuk Irjen Idham Aziz sebagai Kapolri

“Saya ucapkan terima kasih sudah dipercaya, saya bisa berada di tengah ini semua, menjaga bangsa dan negara. Dalam berbagai ceramah saya sering mengatakan orang mewakafkan tanahnya untuk masjid sudah banyak, tapi kalau saya mewakafkan nyawa saya untuk bangsa dan negara, itulah cinta saya kepada Indonesia,” pungkasnya.

Menangis