Tito Karnavian Mundur, Pengamat Menilai Situasi Internal Polri Mirip Era Timur Pradopo
Rotasi jabatan di internal lembaga Polri akan dilakukan menyusul pindah tugasnya Tito Karnavian dari posisi Kapolri.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Miftah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rotasi jabatan di internal lembaga Polri akan dilakukan menyusul pindah tugasnya Tito Karnavian dari posisi Kapolri.
Wakapolri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto akan menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri menggantikan Jenderal Tito Karnavian yang diberhentikan Presiden Joko Widodo.
Analis dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, menyarankan untuk posisi Wakapolri pengganti Ari Dono ditempati oleh Komisaris Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto yang saat ini menjabat Kabaintelkam (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan).
Posisi Kabaintelkam, kata dia, lebih cocok ditempati oleh Inspektur Jenderal Polisi Agus Andrianto yang saat ini menjabat Kapolda Sumatera Utara.
Baca: KPN: Calon Menteri Harus Punya Ikatan dan Semangat yang Sama dengan Jokowi
Baca: Bhayangkara FC Vs Persib: Kenapa Bobotoh Tak Dapat Kuota?
Baca: Gisel Curiga Ada yang Cari Keuntungan dari Video Syur Cewek Mirip Dirinya
Adapun, Inspektur Jenderal Polisi Muhammad Iqbal, yang semula menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri kemungkinan besar akan ditempatkan sebagai Kapolda Jawa Timur.
"Untuk Irjen Pol M. Iqbal ditempatkan sebagai Kapolda Jawa Timur," kata Karyono, Selasa (22/10/2019).
Dia menilai M Iqbal tepat menempati posisi sebagai Kapolda Jawa Timur. Hal ini, karena mantan kabid humas Polda Metro Jaya itu pernah menjabat sebagai Kapolrestabes Surabaya (2016) dan Wakapolda Jawa Timur (2018).
Dia mengungkapkan rotasi dalam skala besar di internal Polri pernah terjadi pada 2010. Pada saat itu, Negara Indonesia masih dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada 2010 lalu, Timur Pradopo terpilih sebagai Kapolri. Timur yang waktu itu menjabat Kapolda Metro Jaya diangkat menjadi Kabaharkam dan beberapa saat kemudian dipilih Presiden sebagai Kapolri.
Timur hanya dalam rentang waktu 18 hari, bintang di pundaknya bertambah dua. Selepas naik menjadi Komjen atau bintang tiga pada 4 Oktober 2010, Timur naik jadi bintang empat pada 22 Oktober.
Kenaikan pangkat itu berbarengan dengan pelantikannya sebagai Kapolri oleh Presiden SBY.
Sebagai pengganti Tito Karnavian, dia mengungkapkan ada tiga perwira tinggi (pati) Polri yang berpotensi menempati posisi tersebut.
Mereka yaitu, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono (angkatan 1988), Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Irjen Pol Ahmad Dofiri (angkatan 1989), dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto (angkatan 1989).
Dari ketiga nama itu, dia memprediksi peluang Gatot Eddy cukup besar. Dia menilai, Gatot Eddy menguasai dinamika politik global dan wawasan kebangsaan kuat.
"Saya melihat jalan mulus untuk Jenderal Gatot sudah dipersiapkan, jika tidak ada halangan sebentar lagi Wanjakti akan mengusulkan namanya sebagai calon Kapolri," ujarnya.
Nantinya, dia menambahkan, calon Kapolri akan dipromosikan sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) menggantikan Komisaris Jenderal Condro Kirono yang akan pensiun 12 Desember 2019.