Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Yusril dan AHY Kirim Doa Serta Harapan

Yusril mengaku tak kecewa lantaran dirinya memang tak pernah meminta menjadi menteri.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Tak Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Yusril dan AHY Kirim Doa Serta Harapan
Tribunnews/JEPRIMA
Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra saat akan meninggalkan ruang sidang sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Dalam sidang tersebut Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak mampu membuktikan adanya pelanggaran pemilu melalui penyertaan video sebagai bukti. Dalil-dalil itu pun dimentahkan MK. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku tak pernah mendapatkan tawaran apapun untuk mengisi jabatan salah satu pos menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin.

Yusril mengaku tak kecewa lantaran dirinya memang tak pernah meminta menjadi menteri.

Ia kemudian mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin atas pelantikan kedua beliau.

Sekaligus ucapan selamat kepada para menteri, anggota Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Rabu (23/10/2019).

Baca: Tiga Politisi yang Menolak Jadi Menteri Jokowi Meski Telah Ditawari Beberapa Kali

Dengan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Yusril mengatakan tugasnya sebagai penasehat hukum sebagai Capres dan Cawapres juga sudah selesai.

Yusril selanjutnya akan tetap menjadi advokat profesional sesuai sumpah jabatan advokat.

“Menjadi advokat adalah profesi yang selama ini saya tekuni. Nampaknya inilah ladang tempat saya mengabdi kepada negara dan bangsa," kata Yusril.

Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra bersama tim saat meluapkan kegembiraan usai mendengarkan hasil sidang putusan sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dari pemohon. Tribunnews/Jeprima
Kuasa hukum Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra bersama tim saat meluapkan kegembiraan usai mendengarkan hasil sidang putusan sengketa pilpres 2019 di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019). Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menolak semua gugatan dari pemohon. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Yusril pun berharap dalam Kabinet Menteri, pembangunan norma hukum akan menempuh jalan yang benar.

Begitu pula penegakan hukum. Salah satu agenda penting bangsa ini, lanjut Yusril adalah pembenahan masalah hukum.

"Yang dibutuhkan oleh sebuah bangsa untuk maju adalah adanya norma hukum yang adil, rasional, sistematik dan harmoni satu sama lainnya," kata dia.

Berita Rekomendasi

Jangan sampai, katanya terjadi tabrakan antar norma hukum.

Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten.

Baca: Presiden Jokowi Titip Pesan ke Menteri Budi Karya Soal Bandara Kualanamu

Meskipun dirinya kini berada di luar pemerintahan, Yusril mengatakan dia tetap akan membantu pemerintah jika dibutuhkan.

“Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan berharap pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” kata Yusril.

Tanggapan AHY

Sementara itu, putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan harapannya untuk Kabinet Indonesia Maju yang resmi dilantik pada Rabu (23/10/2019).

Nama AHY sebelumnya ramai dibicarakan akan menjadi satu diantara menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa pemerintahan periode keduanya.

Pasalnya, AHY beberapa kali bertemu dengan Jokowi secara pribadi.

Presiden Joko Widodo saat bersalaman dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat halalbihalal di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018).
Presiden Joko Widodo saat bersalaman dengan Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat halalbihalal di Istana Presiden Bogor, Jumat (15/6/2018). (Istimewa via KOMPAS.com)

Terlebih pada Kamis (10/10/2019), SBY juga sempat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan.

Rabu malam, AHY pun mengunggah foto jajaran Kabinet Indonesia Maju di Instagram resminya, @agusyudhoyono.

Baca: Susi Pudjiastuti Diganti Edhy Prabowo: Komentar Najwa Shihab soal Pemilik Susi Air saat Jadi Menteri

Dalam unggahannya itu, AHY mengucapkan selamat kepada Jokowi, Maruf Amin, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Ia juga mengungkapkan harapannya agar para menteri Jokowi-Maruf Amin ini berkenan untuk senantiasa mendengarkan suara rakyat.

"Bapak Presiden Joko Widodo & Wapres KH. Ma'ruf Amin, serta jajaran Kabinet Indonesia Maju yang saya muliakan,

Selamat mengemban amanah dan melanjutkan kerja besar 5 tahun mendatang. Saya doakan sukses, dan benar-benar bisa membawa Indonesia semakin baik di masa depan.

Mohon berkenan untuk senantiasa mendengarkan suara, hati dan pikiran rakyat Indonesia.

Rakyat yang ingin diri dan keluarganya semakin sejahtera dan bahagia; Rakyat yang ingin negerinya semakin aman dan damai, hidup rukun dan saling menghargai sesama anak bangsa; juga Rakyat yang ingin negaranya semakin maju dan dihormati dunia.

Salam hormat,
AHY," tulisnya.

Sebelumnya, Edhie Baskoro Yudhyono atau Ibas memberikan komentarnya terkait proses pemilihan calon 'pembantu' Jokowi.

Dilansir Kompas.com, Ibas mengatakan Partai Demokrat hanya bisa melihat proses pemilihan jajaran kabinet baru.

AHY dan Ibas usai menemani SBY menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Senin (14/10/2019) siang.
AHY dan Ibas usai menemani SBY menjenguk Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Senin (14/10/2019) siang. (Rizal Bomantama/Tribunnews.com)

Ia menyerahkan secara penuh kepada Jokowi karena merupakan hak prerogatif presiden.

Baca: Prabowo Dikritik Seusai Diminta Jadi Menteri: Disebut Tak Banyak Membantu hingga Wibawa Jatuh

Baca: Calon Menteri Jokowi Kabinet Kerja Jilid II DimintaTandatangan Pakta Integritas Sebelum Dilantik

"Kami menyerahkan penuh karena ini kan hak prerogatif presiden," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).

"Tentu Partai Demokrat tidak dapat menilai lebih lanjut. Kami hanya memberi apresiasi, kami hanya menonton dan melihat," imbuh dia.

Ibas pun berharap, orang-orang yang terpilih menjadi menteri adalah mereka yang berkompeten dan sesuai visi misi Jokowi-Maruf Amin untuk lima tahun mendatang.

Lebih lanjut, Ibas mengungkapkan partainya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi.

Juga mengkritisi jika ada program dan kebijakan pemerintah yang belum sesuai aspirasi rakyat.

"Semoga orang-orang yang dipilih adalah orang-orang kompeten yang sesuai visi misi Pak Presiden, dan tentu bisa membawa kemajuan terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan," tuturnya.

"Kami akan berlaku kritis ketika program atau kebijakan itu mungkin dirasakan belum sesuai dengan masyarakat."

"Yang penting negara adil adil dan sejahtera. Demokrat yang penting, yang sudah baik dilanjutkan yang belum baik diperbaiki," lanjut dia.

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Daftar Menteri Kabinet Indonesia Maju

1. Mahfud MD - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

2. Airlangga Hartato - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

3. Muhadjir Effendy - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

4. Luhut Binsar Pandjaitan - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi

Menteri-menteri

5. Prabowo Subianto - Menteri Pertahanan

6. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara

7. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri

8. Retno LP Marsudi - Menteri Luar Negeri

9. Jenderal (purn) Fachrul Razi - Menteri Agama

10. Yasonna H Laoly - Menteri Hukum dan HAM

11. Sri Mulyani - Menteri Keuangan

12. Nadiem Makarim - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

13. dr Terawan - Menteri Kesehatan

14. Juliari P Batubara - Menteri Sosial

15. Ida Fauziah - Menteri Tenaga Kerja

16. Agus Gumiwang K - Menteri Perindustrian

17. Agus Suparmanto - Menteri Perdagangan

18. Arifin Tasrif - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

9. Basuki Hadimuljono - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

20. Budi Karya Sumadi - Menteri Perhubungan

21. Johnny G Plate - Menteri Komunikasi dan Informatika

22. Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian

23. Siti Nurbaya Bakar - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup

24. Edhy Prabowo - Menteri Kelautan dan Perikanan

25. Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa

26. Sofyan Djalil - Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik

27. Suharso Monoarfa - Kepala Bapenas

28. Tjahjo Kumolo - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

29. Erick Thohir - Menteri BUMN

30. Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UMKM

31. Wishnutama Kusubandio - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif

32. Gusti Ayu Bintang Darmavati - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak

33. Bambang Brodjonegoro - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

34. Zainudin Amali - Menteri Pemuda dan Olahraga

35. Moeldoko- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia

36. Pramono Anung - Sekretaris Kabinet

37. Bahlil Lahadahalia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

38. ST Burhanuddin - Jaksa Agung

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas