Tak Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Yusril dan AHY Kirim Doa Serta Harapan
Yusril mengaku tak kecewa lantaran dirinya memang tak pernah meminta menjadi menteri.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra mengaku tak pernah mendapatkan tawaran apapun untuk mengisi jabatan salah satu pos menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin.
Yusril mengaku tak kecewa lantaran dirinya memang tak pernah meminta menjadi menteri.
Ia kemudian mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres KH Ma'ruf Amin atas pelantikan kedua beliau.
Sekaligus ucapan selamat kepada para menteri, anggota Kabinet Indonesia Maju yang dilantik Rabu (23/10/2019).
Baca: Tiga Politisi yang Menolak Jadi Menteri Jokowi Meski Telah Ditawari Beberapa Kali
Dengan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden, Yusril mengatakan tugasnya sebagai penasehat hukum sebagai Capres dan Cawapres juga sudah selesai.
Yusril selanjutnya akan tetap menjadi advokat profesional sesuai sumpah jabatan advokat.
“Menjadi advokat adalah profesi yang selama ini saya tekuni. Nampaknya inilah ladang tempat saya mengabdi kepada negara dan bangsa," kata Yusril.
Yusril pun berharap dalam Kabinet Menteri, pembangunan norma hukum akan menempuh jalan yang benar.
Begitu pula penegakan hukum. Salah satu agenda penting bangsa ini, lanjut Yusril adalah pembenahan masalah hukum.
"Yang dibutuhkan oleh sebuah bangsa untuk maju adalah adanya norma hukum yang adil, rasional, sistematik dan harmoni satu sama lainnya," kata dia.
Jangan sampai, katanya terjadi tabrakan antar norma hukum.
Kepastian hukum harus terjamin dengan penegakannya yang konsisten.
Baca: Presiden Jokowi Titip Pesan ke Menteri Budi Karya Soal Bandara Kualanamu
Meskipun dirinya kini berada di luar pemerintahan, Yusril mengatakan dia tetap akan membantu pemerintah jika dibutuhkan.
“Saya tetap akan menjaga hubungan baik dengan pemerintah dan berharap pemerintahan Joko Widodo periode kedua ini sukses membawa bangsa dan negara menuju kejayaan,” kata Yusril.
Tanggapan AHY
Sementara itu, putra mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan harapannya untuk Kabinet Indonesia Maju yang resmi dilantik pada Rabu (23/10/2019).
Nama AHY sebelumnya ramai dibicarakan akan menjadi satu diantara menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di masa pemerintahan periode keduanya.
Pasalnya, AHY beberapa kali bertemu dengan Jokowi secara pribadi.
Terlebih pada Kamis (10/10/2019), SBY juga sempat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan.
Rabu malam, AHY pun mengunggah foto jajaran Kabinet Indonesia Maju di Instagram resminya, @agusyudhoyono.
Baca: Susi Pudjiastuti Diganti Edhy Prabowo: Komentar Najwa Shihab soal Pemilik Susi Air saat Jadi Menteri
Dalam unggahannya itu, AHY mengucapkan selamat kepada Jokowi, Maruf Amin, dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Ia juga mengungkapkan harapannya agar para menteri Jokowi-Maruf Amin ini berkenan untuk senantiasa mendengarkan suara rakyat.
"Bapak Presiden Joko Widodo & Wapres KH. Ma'ruf Amin, serta jajaran Kabinet Indonesia Maju yang saya muliakan,
Selamat mengemban amanah dan melanjutkan kerja besar 5 tahun mendatang. Saya doakan sukses, dan benar-benar bisa membawa Indonesia semakin baik di masa depan.
Mohon berkenan untuk senantiasa mendengarkan suara, hati dan pikiran rakyat Indonesia.
Rakyat yang ingin diri dan keluarganya semakin sejahtera dan bahagia; Rakyat yang ingin negerinya semakin aman dan damai, hidup rukun dan saling menghargai sesama anak bangsa; juga Rakyat yang ingin negaranya semakin maju dan dihormati dunia.
Salam hormat,
AHY," tulisnya.
Sebelumnya, Edhie Baskoro Yudhyono atau Ibas memberikan komentarnya terkait proses pemilihan calon 'pembantu' Jokowi.
Dilansir Kompas.com, Ibas mengatakan Partai Demokrat hanya bisa melihat proses pemilihan jajaran kabinet baru.
Ia menyerahkan secara penuh kepada Jokowi karena merupakan hak prerogatif presiden.
Baca: Prabowo Dikritik Seusai Diminta Jadi Menteri: Disebut Tak Banyak Membantu hingga Wibawa Jatuh
Baca: Calon Menteri Jokowi Kabinet Kerja Jilid II DimintaTandatangan Pakta Integritas Sebelum Dilantik
"Kami menyerahkan penuh karena ini kan hak prerogatif presiden," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
"Tentu Partai Demokrat tidak dapat menilai lebih lanjut. Kami hanya memberi apresiasi, kami hanya menonton dan melihat," imbuh dia.
Ibas pun berharap, orang-orang yang terpilih menjadi menteri adalah mereka yang berkompeten dan sesuai visi misi Jokowi-Maruf Amin untuk lima tahun mendatang.
Lebih lanjut, Ibas mengungkapkan partainya akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi.
Juga mengkritisi jika ada program dan kebijakan pemerintah yang belum sesuai aspirasi rakyat.
"Semoga orang-orang yang dipilih adalah orang-orang kompeten yang sesuai visi misi Pak Presiden, dan tentu bisa membawa kemajuan terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan," tuturnya.
"Kami akan berlaku kritis ketika program atau kebijakan itu mungkin dirasakan belum sesuai dengan masyarakat."
"Yang penting negara adil adil dan sejahtera. Demokrat yang penting, yang sudah baik dilanjutkan yang belum baik diperbaiki," lanjut dia.
Daftar Menteri Kabinet Indonesia Maju
1. Mahfud MD - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan
2. Airlangga Hartato - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
3. Muhadjir Effendy - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
4. Luhut Binsar Pandjaitan - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi
Menteri-menteri
5. Prabowo Subianto - Menteri Pertahanan
6. Pratikno - Menteri Sekretaris Negara
7. Tito Karnavian - Menteri Dalam Negeri
8. Retno LP Marsudi - Menteri Luar Negeri
9. Jenderal (purn) Fachrul Razi - Menteri Agama
10. Yasonna H Laoly - Menteri Hukum dan HAM
11. Sri Mulyani - Menteri Keuangan
12. Nadiem Makarim - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
13. dr Terawan - Menteri Kesehatan
14. Juliari P Batubara - Menteri Sosial
15. Ida Fauziah - Menteri Tenaga Kerja
16. Agus Gumiwang K - Menteri Perindustrian
17. Agus Suparmanto - Menteri Perdagangan
18. Arifin Tasrif - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
9. Basuki Hadimuljono - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
20. Budi Karya Sumadi - Menteri Perhubungan
21. Johnny G Plate - Menteri Komunikasi dan Informatika
22. Syahrul Yasin Limpo - Menteri Pertanian
23. Siti Nurbaya Bakar - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup
24. Edhy Prabowo - Menteri Kelautan dan Perikanan
25. Abdul Halim Iskandar - Menteri Desa
26. Sofyan Djalil - Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik
27. Suharso Monoarfa - Kepala Bapenas
28. Tjahjo Kumolo - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
29. Erick Thohir - Menteri BUMN
30. Teten Masduki - Menteri Koperasi dan UMKM
31. Wishnutama Kusubandio - Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif
32. Gusti Ayu Bintang Darmavati - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak
33. Bambang Brodjonegoro - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
34. Zainudin Amali - Menteri Pemuda dan Olahraga
35. Moeldoko- Kepala Staf Kepresidenan Indonesia
36. Pramono Anung - Sekretaris Kabinet
37. Bahlil Lahadahalia - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
38. ST Burhanuddin - Jaksa Agung
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)