Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Tak Ada Alasan DPR untuk Hambat Idham Jadi Calon Kapolri

Apalagi, kata dia, sekarang Idham juga menjabat sebagai Kabareskrim Polri dengan pangkat bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen).

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengamat: Tak Ada Alasan DPR untuk Hambat Idham Jadi Calon Kapolri
Danang Triatmojo
Komjen Pol Idham Aziz 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Chairul Huda menilai Kabareskrim Komjen Pol Idham Azis memiliki rekam jejak yang sangat baik dan layak diusulkan sebagai calon Kapolri tunggal oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dia, Jokowi sudah tepat mengusulkan nama Kepala Bareskrim Polri itu ke DPR RI sebagai pengganti Tito Karnavian yang sudah dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

“Normatifnya memang memenuhi syarat dan bintang tiga, cukup senior dan track record selama ini kan baik, tidak ada hal yang negatif yang diangkat atau sempat diberitakan. Jadi menurut saya tidak ada masalah,” kata Huda saat dihubungi wartawan, Jumat (25/10/2019).

Baca: Kegiatan Veronica Tan Saat Ini Setelah Ahok Sudah Bahagia dengan Istri Barunya

Apalagi, kata dia, sekarang Idham juga menjabat sebagai Kabareskrim Polri dengan pangkat bintang tiga atau Komisaris Jenderal (Komjen). Maka, tidak ada lagi alasan bagi anggota legislatif untuk menggolkan Idham sebagai calon Kapolri.

Baca: Video Viral Detik-detik Pesulap Nakal Kerjain Wanita, Dalam Sekejap Bra Lepas Tanpa Disadari

“Kedudukan terakhirnya kan Kabareskrim. Jadi, memang sangat hampir tidak ada alasan untuk DPR tidak memberikan persetujuan. Ini kan pilihan presiden, sudah dipertimbangkan juga oleh Kompolnas. Jadi tidak ada hal yang kemudian bisa menyebabkan ini terhambat,” ujar Pakar Hukum Pidana ini.

Baca: Tahi Lalat Gisella Anastasia dan Wanita Pemeran Video Syur Disorot, Kekasih Wijin Diminta Buktikan

Di samping itu, Huda mengingatkan agar publik tidak membanding-bandingkan gaya kepemimpinan Idham dengan Tito. Sebab, setiap orang punya style dalam memimpin sebuah institusi sehingga tidak bisa disamakan satu dengan lainnya.

“Tito dengan gaya kepemimpinannya sudah jadi masa lalu buat Polri, sudah selesai tugasnya. Nah, Idham juga tentu punya gaya kepemimpinan tersendiri, kita tidak bisa kemudian mengharapkan bahwa gayanya sama. Tentu berbeda, masing-masing orang kan punya style tersendiri,” jelas dia.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas