TRIBUNEWS.COM - Terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan menimbulkan spekulasi Rizieq Shihab akan dipulangkan kembali tanah air. 

Pimpinan Front Pembela Islam, Rizieq Shihab diketahui telah meninggalkan tanah air sejak 26 April 2017, untuk menjalankan ibadah umroh dan bertepatan dengan pemlihan Gubernur DKI Jakarta. 

Isu kepulangan Rizieq Shihab mencuat dikarenakan Prabowo dan Rizieq mempunyai kedekatan, terlebih ketika Pemilihan Presiden 2019 berlangsung. 

Di tengah masa kampanye Pilpres 2019, Rizieq Shihab secara terang-terangan mendukung untuk terpilihnya Prabowo menjadi Presiden di periode 2019-2024. 

Di berbagai deklarasi, Rizieq Shihab menyerukan secara lantang untuk memenangkan Prabowo 

"Ayo kita menangkan mereka, pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno," kata Rizieq melalui rekaman suara yang diputar pada pertemuan kedua GNPF di Grand Cempaka Hotel, Jakarta, Minggu (16/9/2018).

Seruan-seruan Rizieq Shihab untuk mendukung Prabowo  walaupun ia sedang berada di Arab Saudi tetap terdengar keras. 

Dilansir dari Kompas.com, Rizieq Shihab secara aktif tetap mendukung dan menyuarakan kalimat ajakan untuk memilih Prabowo.

"Pada kesempatan ini, sebelum saya akhiri sekali lagi, saya minta dengan hormat i, Bapak Letjen Purn Prabowo untuk segera menginisiasi segera menggelar pertemuan istimewa dengan mengumpulkan semua pimpinan partai koalisi umat kebangsaan tanpa terkecuali."

"Dengan bersatu, kita akan menang, dengan bersama kita akan jaya. Dari Mekkah doa saya selalu menyertai," kata Rizieq.

Bersamaan dengan dukungan Habib Rizieq kepada Prabowo, Prabowo sempat memberikan janji untuk memulangkan Rizieq saat kampanye Pilpres. 

Prabowo berjanji jika ia terpilih menjadi Presiden, maka ia akan menjemput  langsung Rizieq Shihab ke Arab Saudi.

Pernyataan jika Prabowo akan menjemput Rizieq Shihab secara langsung tidak hanya dilakukan sekali. Di berbagai kesempatan saat melakukan kampanye, Prabowo kerap mengutarakan janji tersebut. 

Baca: Respons Sejumlah Tokoh Sikapi Tuntutan PA 212 Agar Prabowo Bisa Pulangkan Habib Rizieq

Baca: PPP: Pemulangan Habib Rizieq Bukan Tugas Menhan

"Sehari setelah saya terpilih, saya akan jemput Habib Rizieq. Saya akan jemput pakai pesawat pribadi saya.Ini janji saya kalau saya terpilih," ucap prabowo saat kampanye di Pamekasan Madura, Selasa (26/2/2019). 

"Ya, saya akan bekerja keras untuk beliau kembali, Insya Allah kalau saya presiden, saya jemput beliau ke sana," ujar Prabowo di GOR Soemantri, Jakarta, Minggu (4/11/2018).

Pemilihan Presiden periode 2019-2024 di menangkan oleh Jokowi. Di sisi lain Prabowo dipercaya menjabat sebagai Menteri Pertahanan. 

Setelah dilantiknya Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, menimbulkan isu jika ia tetap berusaha  memulangkan Rizieq Shihab dari Arab Saudi dengan kewenangan yang dimiliki. 

Timbulnya isu terpilihnya Prabowo untuk memulangkan Rizieq Shihab lantas di bantah oleh Wakil Ketua Umum Gerindra, Dasco Ahmad. 

Dilansir dari Kompas TV, ia menerangkan terpilihnya Prabowo menjadi Menteri Pertahanan tidak ada kaitanya sama sekali dengan pemulangan Rizieq Shihab.

Terpilihnya Prabowo menjadi Menteri  karena konsep yang dimiliki Prabowo sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh Pemerintah.

Sementara itu erkait dengan pemulangan Rizieq Shihab, sudah dilakukan jauh hari sebelum pembentukan kabinet. 

"Saya rasa kaitanya dengan Habib Rizieq tidak ada kaitanya dengan Kementerian Pertahana, namun perlu diketahui untuk melakukan pemulangan, pendekatan, itu sudah kami lakukan sebelum terbentuknya kabinet,"ujar Dasco, Kamis (24/10/2019). 

Hal senada terkait dengan isu pemulangan Rizieq Shihab dengan terpilihnya Prabowo juga ditanggapi oleh Asrul Sani, Sekjen PPP. 

"Kepulangan seseorang dari luar negeri, termasuk Habib Rizieq, itu bukan kewenanganya Kementerian Pertahanan. Jadi kok kenapa dikaitkan dengan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. 

"Sepemahaman saya, Habib Rizieq tidak ditangkal untuk masuk ke Indonesia, kalau mau pulang tidak ada halangan untuk beliau pulang," ujar Asrul.

Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan karena visi dan misi beliau sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh Pemerintah. (*)

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)