Momen Lucu serta Momen Haru saat Sertijab Nadiem Makarim di Kemendikbud
Sertijab Nadiem makarim sebagai Mendikbud menuai beragam reaksi, dari momen lucu sampai momen haru. dari panggilan mas hingga lupa ajudan sendiri.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Serah terima jabatan yang dilakukan Nadiem Makarim di kantor Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2019) memunculkan beragam momen lucu dan haru.
Sejak pertama menyampaikan salam, Nadiem sudah membuat momen lucu dan membuat seisi ruangan tertawa.
"Maaf, masih kaku," ujarnya sambil tersenyum setelah memberikan salam di pidato pertamanya sebagai Mendikbud.
Momen lucu yang terjadi tidak hanya itu saja namun Nadiem memberi tahu, ia belum mengenal ajudannya sendiri.
"Tadi saja masuk langsung masuk mobil, keluar baru sadar, 'Wah Bapak siapa?',?" tanya Nadiem.
"'Saya ajudan Bapak', 'Oh iya ya saya belum kenal'," ungkap Nadiem sambil tertawa kecil, sebagaimana dikutip dari tayangan Kompas TV berjudul "Nadiem Makarim: Rencana 100 Hari Saya Mendengar Para Pakar Pendidikan."
Baca: Cerita Nadiem Makarim di Masa Awal Menjabat Mendikbud, Bingung Selalu Diikuti Ajudan, Bapak Siapa?
Menurutnya ia belum terbiasa dan masih perlu belajar dalam sisi formalitas dan protokal sebagai Menteri.
"Saya mohon maaf, dari sisi formalitas dan sisi protokol saya masih perlu belajar," ujar Nadiem.
Nadiem mengungkapkan belajar menjadi tema konsisten dalam pidatonya, ia juga mengucapkan terima kasih dan diberi kehormatan luar biasa sebagai Mendikbud.
"Mengapa suatu kehormatan luar biasa karena orang-orang di dalam ruangan ini menjadi ujung tombak terpenting untuk masa depan kita. karena tanpa mengubah mindset generasi selanjutnya Indonesia tidak akan maju," lanjut Nadiem.
Kata generasi di masa datang menjadi kata kunci dari Nadiem, dalam momen sertijab itu pula ia memberikan alasan mengapa dirinya mau menerima amanah yang besar untuk menjadi Menteri.
"Alasan saya menerima amanah yang besar ini karena menurut saya cara paling efektif untuk mentransformasi SDM melalui pendidikan," ungkapnya.
Setelah berbicara mengenai alasan menerima jabatan menteri, ia pun mengungkapkan jika ia sering ditanya mengenai rencana 100 hari kedepan.
Namun saat ditanya oleh media, Nadiem meminta panggilan khusus untuk dirinya dan membuat seisi ruangan tertawa kembali.
Baca: Momen Kocak Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Tak Kenali Ajudan hingga Sapaan Khusus
Nadiem mengungkapkan ia lebih memilih dipanggil 'Mas' ketimbang 'Pak'.
"Saya suka ditanya baik dari media maupun orang, apa sih rencana seratus harinya Pak Nadiem,"
"Saya bilang pertama mohon jangan dipanggil 'Pak Nadiem', 'Mas Nadiem' saja," katanya dengan tertawa.
Tidak hanya momen lucu saja yang ada dalam sertijab, momen haru pun terjadi saat ia menjelaskan mengenai rencana 100 hari pertama yang akan duduk dan mendengar para pakar pendidikan.
"Saya disini bukan menjadi guru, tapi saya menjadi murid dan mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya selama ini," ujar Nadiem dengan serius.
Nadiem juga mengungkapkan bahwa ia meminta satu hal kepada jajaran di kementerian.
"Mohon sabar dengan saya, walaupun saya bukan dari latar belakang pendidikan tapi saya murid yang cukup baik," ujar Nadiem sambil tersenyum.
Momen haru berikutnya adalah prinsip yang ia tekankan, prinsipnya untuk menjadikan asas gotong royong dalam perjalanan memajukan pendidikan dan kebudayaan.
“Gotong royong benar-benar hal unik di Indonesia, bagian dari adat kita dari dulu sampai sekarang. Asas gotong rotong ini akan jadi kata kunci dalam perjalanan kita bersama,” tuturnya.
Menurutnya, nilai dari asas gotong royong akan dibawa ke dalam semua aktivitas di kementerian, baik saat berinteraksi dengan sesama menteri di Kabinet Indonesia Maju, dengan guru, hingga saat berhubungan dengan pemerintah daerah. (*)
(Tribunnews.com/Inza Maliana)