Presiden Prabowo Punya Tugas Tentukan Posisi Indonesia Saat Dunia Berlomba Merevolusi Teknologi
Dino Patti Djalal, mengatakan pemerintahan era Presiden Prabowo adalah menentukan posisi Indonesia di tengah dunia yang berlomba membangun teknologi
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Bobby Wiratama
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI, Dino Patti Djalal, mengatakan tugas politik luar negeri pemerintahan era Presiden Prabowo adalah menentukan di mana posisi Indonesia di tengah dunia yang sedang berlomba membangun kemajuan teknologi.
Pasalnya, saat ini revolusi besar dunia berkutat pada kecerdasan buatan (AI), robotik, dan komputasi kuantum di mana banyak negara yang berlomba serta telah menguasai bidang tersebut.
“Mereka sudah menguasai AI, menguasai robotik, menguasai quantum computing. Sudah direncanakan 15 tahun lalu. Jadi, dalam dunia di mana semuanya ini kompetisinya adalah mengenai teknologi, Indonesia posisinya di mana? Nah ini harus dijawab,” kata Dino dalam konferensi pers di Sekretariat FPCI, Mayapada Tower, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).
Mantan Duta Besar RI untuk AS ini menyatakan, meski pemerintahan era Presiden Prabowo punya agenda besar yakni makan bergizi gratis, namun agenda lain yang tak kalah pentingnya juga tak boleh dilupakan.
Sebab, agenda besar seperti sikap atau posisi Indonesia di tengah pertarungan teknologi akan menentukan kumpulan bangsa-bangsa di abad 21.
“Kita sudah tahu ada agenda besar free lunch, makanan bergizi gratis. Tapi kan ada agenda besar lainnya yang seharusnya juga kita menyikapinya. Jangan sampai kita lupakan, agenda besar yang akan menentukan kumpulan bangsa-bangsa di abad 21,” tutur Juru Bicara Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Dino mengungkap bahasan-bahasan mengenai posisi Indonesia ini jadi salah satu yang akan didiskusikan dalam Konferensi Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia atau Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) yang digelar pada Sabtu, 30 November 2024, di The Kasablanka, Jakarta.
Konferensi ini merupakan festival diplomasi tahunan yang mempertemukan pemangku kebijakan luar negeri dari seluruh Indonesia dan luar negeri untuk membahas prioritas serta inisiatif kebijakan luar negeri pemerintahan baru Indonesia.
FPCI juga mengundang Presiden Prabowo dan Menlu RI, Sugiono, untuk hadir dalam konferensi tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.