Rakor Lintas Menteri, Basuki Berharap Bersinergi Selesaikan Program Destinasi Wisata Super Prioritas
Di situ, terlihat pula menteri perhubungan, Budi Karya, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan wakil menteri pariwisata
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PUPR menggelar rapat koordinasi bersama dengan sejumlah kementerian terkait untuk membahas mengenai destinasi pariwisata super priorotas. Adapun masalah ini menjadi salah satu yang menjadi fokus presiden Jokowi.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews.com, pertemuan yang berlangsung tertutup itu dihadiri oleh petinggi kementerian terkait. Di antaranya, menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan menteri pariwisata Wishnutama.
Di situ, terlihat pula menteri perhubungan, Budi Karya, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan wakil menteri pariwisata, Angela Tanoesudibjo.
Baca: Tangis Susi Pudjiastuti Pecah Saat Pulang Kampung ke Pangandaran, Ribuan Warga Menyambutnya
Usai melakukan pertemuan, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan, acara tersebut digelar merupakan tindak lanjut dan pemaparan program pembangunan destinasi super prioritas yang telah dicanangkan sejak periode sebelumnya.
"Kami melaporkan ke beliau-beliau yang baru menjabat bagaimana pariwisata khususnya untuk destinasi program prioritas wisata yang jadi pesan pak presiden," kata Basuki dalam paparanya di Kantor Kementerian PUPR, Sabtu (26/10/2019).
Ada pun kelima destinasi super prioritas itu adalah Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Di acara itu, ia mempresentasikan program-program apa yang telah dikerjakan oleh kementeriannya.
"Apa yang kami lakukan. Saya presentasi program 2019 yang sudah dikerjakan. Pak Menhub mempresentasikan konektivitas dan rencana di destinasi itu," ungkapnya.
Harapan dia, semua pihak bisa bersinergi untuk menyelesaikan program yang telah dicita-citakan oleh Jokowi.
"Harapannya pak menteri BUMN, pariwisata dan investasi dengan cepat menangkap apa program di 5 destinasi itu. Dengan demikian beliau-beiau bisa menyusun program," tuturnya.
"Karena kalau infrastruktur pada 5 tempat itu dibangun, tapi event tidak direncanakan, logistik tidak direncanakan pasti apa yang disampaikan ke pemasaran, investasi, logistik dan hotel tidak siap," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.