Gibran Maju Pilwalkot Solo, Kebangkitan Dinasti Politik Jokowi?
Bahkan, Hendri menyampaikan di era kepemimpinan Soeharto yang berlangsung 32 tahun, tak ada anak-anaknya yang terjun ke politik.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Majunya Gibran Rakabuming dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo disebut membuat adanya dinasti politik di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Dinasti politik itu tergantung darimana melihatnya, kalau terpilih atau menggunakan segala fasilitas yang dimiliki bapaknya akan masuknya dinasti politik," ujar pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/10/2019).
Hendri melihat apabila Gibran benar-benar terjun di politik saat Jokowi masih memimpin di Indonesia, maka akan menorehkan tinta negatif di sejarah Indonesia.
Baca: Pengamat: Gibran Ngotot Maju Pilkada Solo Justru Rugikan Jokowi
Pasalnya, kata dia, hingga saat ini tak pernah ada anak Presiden yang turut maju dalam perhelatan politik ketika memimpin.
Bahkan, Hendri menyampaikan di era kepemimpinan Soeharto yang berlangsung 32 tahun, tak ada anak-anaknya yang terjun ke politik.
"Sekarang terserah Gibran tetap mau menjaga tinta positif sejarah Indonesia dalam berpolitik bagi Jokowi tentunya, atau berkontribusi menorehkan tinta negatif untuk ayahnya," kata dia.
"Karena akan dicatat oleh sejarah sebagai presiden pertama yang anaknya maju ke perhelatan pilkada sebagai Walikota. Belum ada itu, Soeharto aja 32 tahun nggak kayak gitu," tandasnya.
Baca: Ketua DPR Pastikan Satu Komisi Hanya Bermitra dengan Satu Kementerian
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut, peluang putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo masih terbuka lebar, meski DPC PDIP Solo telah memiliki calonnya sendiri.
Puan menegaskan, kesempatan Gibran masih sama dengan calon-calon lainnya yang juga ikut mendaftar. Adapun mekanisme pendaftaran, kata dia, dapat melalui DPC, DPD, dan DPP.
“Jadi mendaftar di DPC, mendaftar di DPD, kemudian kalaupun di DPD itu sudah tutup, kemudian yang bersangkutan itu bisa mencalonkan melalui DPP partai. Jadi jenjang itu sebenarnya masih bisa dilakukan dan mekanisme itu bisa saja dilakukan," ucap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Menurutnya, saat ini belum ada keputusan resmi siapa yang akan diajukan oleh PDIP untuk posisi calon Wali Kota Solo.
Ketua DPR RI ini mengatakan, setiap pendaftar termasuk Gibran, nantinya akan mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan sebelum akhirnya diputuskan maju atau tidaknya pada Pilkada Solo 2020.
"Jadi memang selama belum ada keputusan kita membuka lebar pintu pendaftaran bagi siapa saja yang berminat untuk maju pilkada atau menjadi calon yang akan ikut pilkada melalui jenjang kepartaian tersebut," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.