Presiden Jokowi Resmikan Ikon Baru di Papua, Jembatan Youtefa
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke 91, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menyelesaikan salah satu mega proyek infrastruktur
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke 91, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali menyelesaikan salah satu mega proyek infrastruktur kebanggaan di ujung negeri yaitu Jembatan Youtefa, Papua. Jembatan sepanjang 733 meter ini merupakan hasil karya BUMN Karya, yaitu Hutama Karya dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk. (PP) dan PT Nindya Karya (Persero) (Nindya Karya) dengan PP sebagai leader project- nya.
Pada Senin (28/10), Presiden RI, Joko Widodo meresmikan secara langsung jembatan yang terletak di bagian timur Indonesia tersebut dengan didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Plt. Kapolri, Komjenpol Ari Dono; Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto; Kepala BIN, Budi Gunawan; Guberur Provinsi Papua, Lukas Enembe; dan Direktur Operasi Hutama Karya, Mohammad Indrayana.
Baca: Kunjungan ke Papua, Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa di Jayapura
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan rasa senangnya dapat meresmikan jembatan ia impikan di kota Jayapura tersebut. “Jembatan menjadi tonggak sejarah di tanah Papua. Bukan hanya simbol penting yang menyatukan kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air namun juga simbol sumpah kemajuan untuk membangun tanah papua.
Tanah papua harus maju seperti daerah lain di Indonesia karena papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi menjadi tugas kita bersama untuk menjaga dan merawat tanah papua,” tutur Jokowi. Ia juga menambahkan bahwa ini adalah kunjungan kerja pertama yang ia lakukan setelah dilantik sebagai Presiden RI periode 2019-2024.
Di sela-sela kegiatan peresmian tersebut, Indrayana menyampaikan bahwa dengan diresmikannya Jembatan Youtefa ini akan menjadi solusi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Cendrawasih tersebut. “Hutama Karya sangat bangga dapat terlibat dalam pembangunan jembatan ikonik ini. Tentu dengan terbangunnya Youtefa ini manfaatnya sangat banyak.
Yang paling terlihat adalah waktu tempuh dari Kota Jayapura jika ingin menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw akan lebih cepat menjadi hanya sekitar 30-45 menit saja, dari semula 1,5 hingga 2 jam. Seperti kita tau Skouw juga menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan,” ujar Indrayana menjelaskan.
Lebih lanjut Indrayana juga memaparkan kabar gembira lainnya dimana jembatan ini akan menjadi sarana pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 yang akan diselenggarakan di Papua. “Untuk persiapan PON, jembatan ini akan memudahkan para peserta karena dapat memperpendek waktu tempuh menuju venue beberapa cabang olahraga di Kawasan Koya, Muara Tami,” pungkasnya menambahkan.
Jembatan Youtefa merupakan proyek Sinergi antara Hutama Karya, PP, dan Nindya Karya yang pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2015 lalu. Pembangunan jembatan ini menelan dana sekitar 1,8 triliun rupiah dengan sumber pendanaan dari APBN. Jembatan yang membentang di atas Teluk Youtefa ini dihiasi dengan dua buah pelengkung baja berwarna merah nan megah.
Jembatan Youtefa membentang sepanjang sekitar 1.800 meter dengan lebar 17 meter. Jembatan tersebut dihiasi oleh dua buah pelengkung baja berwarna merah dan terlihat megah. Jembatan ini digadang-gadang menjadi Ikon baru Kota Jayapura sebagai simbol pertumbuhan ekonomi dan kemajuan infrastruktur di wilayah timur.
Dengan warna merah mencolok, pembangunan jembatan ini sempat meraih rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.
Baca: Dari Jembatan Youtefa, Jokowi Meneropong Lokasi Bakal Dibangunnya Istana Papua
Menariknya, perakitan bentang tengah jembatan ini tidak dilakukan di lokasi pembangunan melainkan di Surabaya oleh PT PAL Indonesia. Setelah dirakit, Bentang Tengah kemudian dikirim menuju papua menggunakan kapal. “Ini merupakan amanah bagi Hutama Karya dan kami akan terus hadir untuk membangun infrastruktur besar lainnya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri,” ungkap Indrayana. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.