Wakil Ketua DPR: Bonus Demografi Jangan Sampai Berbalik Jadi Bencana
Menurut Dasco, pada tahun 2020 diperkirakan ada 52 persen penduduk Indonesia menjajaki usia produktif, dan terus meningkat hingga 2040.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringati Hari Sumpah Pemuda, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menekankan peluang proyeksi penyatuan ekonomi pada tahun ini.
Ia mengacu pada bonus demografi bangsa Indonesia yang punya usia produktif jauh melebihi jumlah penduduk usia non produktif.
"Kondisi ini mirip dengan masa awal abad 20 di AS dan zaman restorasi Meiji di Jepang yang akhirnya mendatangkan kemajuan luar biasa," ucap Dasco dalam sambutannya di acara diskusi di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Menurut Dasco, pada tahun 2020 diperkirakan ada 52 persen penduduk Indonesia menjajaki usia produktif, dan terus meningkat hingga 2040.
Baca: Komjen Idham Aziz Jalani Fit and Proper Test di Komisi III DPR
Ia melihat hal ini sebagai peluang yang tidak boleh disia-siakan dalam konteks trajektori pembangunan bangsa.
Pemerintah, khususnya, harus memahami betul karakter generasi milenial sebagai calon pengisi komposisi penduduk usia produktif.
"Untuk itu, pemerintah katanya, perlu merumuskan kebijakan yang tepat mengoptimalkan potensi bonus demografi ini, agar tidak justru menjadi bencana demografi," ungkapnya.
Sebab politisi Gerindra ini menyebut bisa saja bonus demografi malah berbalik jadi bencana jika mereka yang berada di usia produktif tidak mendapat wadah lapangan kerja memadai, serta tak adanya ruang penyaluran bakat.
Selain itu, bukan cuma kondisi dalam negeri yang menjadi pertimbangan pembangunan. Tapi juga kondisi global perlu mendapat perhatian.
Pemerintah mesti cakap membaca inovasi teknologi baru serta perubahan perimbangan antar negara dan bangsa. Agar penerapan kebijakan tidak salah arah.
"Penemuan inovasi teknologi baru dalam revolusi industri keempat, dan perubahan perimbangan negara-bangsa harus dibaca tepat supaya kebijakan bangsa tidak salah arah," pungkas Dasco.