Idham Azis Resmi Dilantik Jadi Kapolri, Ini 7 Program Prioritas dan PR, Termasuk soal Novel Baswedan
Jenderal Idham Azis resmi dilantik menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian. Idham Azis memiliki 7 program prioritas.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Idham Azis resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada Jumat (01/11/2019) di Istana Negara.
Pelantikan tersebut dimulai dengan pembacaan Keputusan Presiden RI No. 97/Polri tahun 2019 tentang Pengangkatan Kapolri, yang dibacakan oleh Sekretaris Militer Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah oleh Presiden RI dan penandatanganan berita acara dengan saksi Mantan Kapolri atau Mendagri Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto.

Pelantikan diakhiri dengan penyerahan tanda komando oleh Presiden Jokowi yang dilanjutkan dengan menyanyikan Indonesia Raya.
Lulusan Akpol 1988 tersebut kini resmi menjabat Kapolri, menggantikan Tito Karnavian yang ditunjuk presiden menjadi Menteri Dalam Negeri.
Kapolri kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri per Januari 2019.
Jenderal Idham Azis tercatat pernah melumpuhkan komplotan teroris Dr. Azahari, tersangka kasus bom Bali, pada tahun 2005.
Jenderal Idham Azis juga pernah menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Tengah serta Kadiv Propam Mabes Polri.
Selama masa kepemimpinannya, Jenderal Idham Azis akan mengawal Pilkada serentak di tahun 2020 serta mengawal Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada 2020 mendatang.
Menjabat Kapolri, Jenderal Idham Azis memiliki tujuh program prioritas, di antaranya yaitu:
1. Mewujudkan SDM unggul
2. Pemantapan Harkamtibnas
3. Penguatan gakum (penegakkan hukum) yang profesional dan berkeadilan,
4. Pemantapan manajemen media