Johny G Plate: Partai Nasdem Bagian dari Koalisi Pemerintah
Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut mengatakan memang perlu ada check and balances agar pemerintahan dapat berjalan baik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Surya Paloh mengatakan lewat pertemuan tersebut segala kemungkinan bisa terjadi, khusunya sikap politik PKS ke depan.
"Seluruh kemungkinan kan ada saja. PKS di luar kan bisa jadi ada di dalam. Saya kira ada, kita tak tahu itu kapan. Tapi probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," jelasnya.
3 kesepakatan NasDem dan PKS
Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat berjuang bersama-sama dalam memperkuat fungsi pengawasan di DPR RI.
Kesepakatan itu tertuang dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh beserta jajaran DPP partainya dan Ketua Umum PKS, Sohibul Iman beserta jajaran DPP partainya, di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
Baca: Mobil Pribadi Prabowo Pakai Plat Nomor Khusus 1-00, Politisi Demokrat Pertanyakan : Awas Ditilang
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam itu, menghasilkan tiga kesepakatan antara NasDem dengan PKS.
Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal membacakan hasil kesepakaran dimana kedua partai menghargai pilihan politik masing-masing tapi tetap berjuang bersama memperkuat demokrasi.
"Pertama, saling menghormati sikap konstitusional dan pilihan politik masing-masing partai. Partai NasDem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang membangun bangsa dan negara di luar pemerintahan. Di saat yang sama, PKS juga menghormati sikap dan pilihan politik NasDem yang berjuang di dalam pemerintahan," kata Mustafa Kamal.
Mustafa Kamal mengatakan perbedaan sikap politik kedua partai tersebut tidak menjadi penghalang bagi NasDem dan PKS untuk bersama menjaga demokrasi agar tetap sehat dengan memperkuat fungsi checks and balances di DPR.
"Demokrasi yang sehat itu penting untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pendidikan, kesehatan, budaya dan lainnya," kata Mustafa Kamal.
Kesepahaman kedua antara PKS dan NasDem, kata Mustafa, adalah soal kedaulatan NKRI.
PKS-NasDem tidak akan memberi tempat untuk gerakan separatisme, terorisme hingga radikalisme.
"Serta tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, terorisme, radikalisme, intoleransi, dan lainnya yang bertentangan dengan 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Mustafa Kamal.
Baca: Niat Gibran Maju Jadi Wali Kota Solo di Pilkada 2020 Dapat Respon dari Beberapa Partai Politik
Ketiga, lanjut Mustafa, PKS dengan NasDem menyadari bangsa ini diperjuangkan oleh para pendiri bangsa dari kelompok nasionalis dan kelompok Islam.
"Generasi penerus dari 2 komponen bangsa tersebut harus mampu menjaga warisan sejarah pendiri bangsa ini dengan saling menghormati saling memahami dan saling bekerja sama dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai atau golongan," jelasnya.
Boyong 12 pengurus DPP
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh bersilahturahmi dengan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, Rabu (30/10/2019).
Pantauan Tribunnews, sekitar pukul 15.50 WIB, Surya Paloh yang tampak mengenakan pakaian jas berwarna biru tiba di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Rombongan Surya Paloh bahkan terlihat menaiki sebuah bus besar partai NasDem untuk hadir di kantor DPP PKS.
Surya Paloh pun terlihat turun terlebih dahulu dari atas bus. Menyusul dibelakangnya ke-12 pengurus DPP Partai NasDem.