Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semangat Bangkitkan Kesadaran Ekonomi Umat di Muktamar ke-6 KBPII

Nasrullah menjelaskan, kader PI) yang terjun di tengah masyarakat selama ini banyak berkecimpung di bidang pendidikan, dakwah dan politik.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Semangat Bangkitkan Kesadaran Ekonomi Umat di Muktamar ke-6 KBPII
ISTIMEWA
Acara diskusi sebelum Muktamar KBPII yang diselenggarakan di Aula M Natsir, Jalan Menteng Raya 58 Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Muktamar ke-6 Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta, 15-17 November, akan fokus mengangkat tema membangkitkan kesadaran ekonomi umat dan bangsa. Khususnya kesadaran untuk membangun jiwa enterpreneurship.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar KBPII Nasrullah Larada dalam diskusi Pra Muktamar, Kamis (31/10/2019). Nasrullah menjelaskan, kader PiI yang terjun di tengah masyarakat selama ini banyak berkecimpung di bidang pendidikan, dakwah dan politik.

Baca: Mahfud MD Mengaku Bakal Temui Amien Rais biar Dijewer

Hanya sebagian kecil yang bergerak di bidang ekonomi. Padahal sekarang muncul kesadaran bahwa ekonomi menjadi faktor penting dalam pengembangan pendidikan dan dakwah, apalagi di bidang politik.

"Tentu saja kita tidak meninggalkan bidang lain, tapi kesadaran untuk membangun ekonomi umat, khususnya jiwa enterpreneurship harus terus digalakkan," ujar Nasrullah.

Nasrullah menambahkan, tema pengembangan ekonomi umat perlu terus digaungkan sehingga dalam 20 mendatang akan tumbuh pengusaha-pengusaha dan enterpreneur dari kalangan aktivis.  "Kita juga akan membangun badan inkubasi bisnis yang melahirkan pengusaha yang menghidupkan ekonomi umat," tambah Nasrullah.

Baca: Tempat Wisata Gratis di Yogyakarta, Bisa Dikunjungi Saat Liburan Akhir Pekan

Chozin Amrullah, mantan Ketua Umum PB HMI dalam kesempatan itu mengharapkan, materi-materi enterpreneurship bisa masuk dalam materi training dan pelatihan kader.

Baca: Daftar Hotel Murah Dekat Malioboro Yogyakarta, Tarif Menginap Mulai Rp 50 Ribuan

"Pola pengkaderan mesti dirombak. Jiwa entrepreneur harus dibangkitkan sejak awal. Karena perubahan ke depan tidak bisa mengandalkan akses kedekatan politik. Tapi sangat tergantung pada kreatifitas seorang kader organisasi," kata dia.

Berita Rekomendasi

Chozin menambahkan, di era digital semua orang bisa mengakses pemangku kepentingan dengan menonjolkan kreatifitas.

Baca: Daftar UMP/UMK DIY 2020: Yogyakarta Rp 2.004.000, Gunungkidul Paling Rendah Rp 1.705.000

Akses kedekatan melalui jaringan organisasi tak akan berarti jika tidak memiliki aspek kreatifitas, kemampuan melakukan kolaborasi dan solusi memecahkan persoalan masyarakat. "Perombakan pola kaderisasi harus dilakukan agar kader-kader dapat bersaing di masa depan," lanjut Chozin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas