Bumikan Pancasila, Gercin Indonesia Audiensi dengan BPIP
Menurutnya, Indonesia membutuhkan inovasi baru berupa pemikiran untuk membumikan Pancasila menjadi ideologi dasar
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pengkajian Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Muhammad Sabri, berharap Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Cinta Indonesia (Gercin) dapat bersinergi dalam membumikan Pancasila.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan inovasi baru berupa pemikiran untuk membumikan Pancasila menjadi ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia.
"Audensi Pimpinan Gercin Indonesia ini jelas sangat membantu Pemerintah terutama BPIP untuk membumikan Pancasila, kami berharap Gercin Indonesia ini bisa bersinergi dengan BPIP," tutur Sabri melalui keterangan tertulis.
Menurutnya, dibutuhkan sistem penyeimbang terbaik di tengah situasi dan kondisi kebangsaan yang terganggu paska Pilpres. Serta adanya ancaman terhadap Pancasila yang bertujuan untuk melemahkannya.
Ancaman tersebut tidak hanya datang dari luar negeri (eksternal), namun juga bisa datang dari dalam negeri sendiri (internal).
"Tujuannya untuk menegaskan kembali Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa ini terutama dari rongrongan sekelompok orang yang bersikeras menegakkan paham radikalisme agama, maupun radikalisme sekuler,” ujar Sabri.
Seperti diketahui, BPIP menerima audiensi Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Cinta Indonesia (DPN Gercin Indonesia) di Bina Graha Jln Veteran, Gambir, Jakarta Pusat.
Tema besar yang diusung adalah upaya menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pembumian Pancasila.
"Pagi ini kami Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Cinta Indonesia (GERCIN) beraudensi dengan Direktur Pengkajian Materi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Bapak Dr. Muhammad Sabri, MA. Maksud dan tujuan kami kesini dalam rangka meningkatkan silaturahim dan kemitraan dengan jajaran pimpinan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)," kata Ketua Umum DPN Gercin Indonesia, Hendrik Yance Udam.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.