Jokowi Menilai, Nadiem Makarim Figur Yang Pas untuk Dukung Kemajuan Pendidikan Indonesia
Tak memiliki latar belakang di dunia Pendidikan, Jokowi menilai Mendikbud Nadiem Makariem menjadi figur yang pas dalam mendukung kemajuan Pendidikan.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Tak memiliki latar belakang di dunia Pendidikan, Jokowi menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem menjadi figur yang pas dalam mendukung kemajuan Pendidikan di Indonesia.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam dialog bersama jurnalis yang diselenggarakan di Istana Merdeka, Jumat (1/10/2019).
Jokowi menyampaikan, dalam kemajuan teknologi yang sangat cepat, semua berjalan sudah tidak manual seperti dulu, semua sudah melalui sistem, begitu juga di dunia Pendidikan.
Dengan perubahan dunia yang begitu pesat, Jokowi ingin melakukan pendekatan yang berbeda.
Menurut Presiden RI, Jokowi, Nadiem Makarim merupakan figur yang pas.
Hal ini dinilai, karena Nadiem dianggap telah berhasil melakukan terobosan baru dalam pemanfaatan teknologi.
Baca: Dua PR Besar Idham Azis Sebagai Kapolri Baru : Intoleransi dan Demonstrasi Massa
Karena Jokowi membutuhkan sosok yang bisa cepat merespon perubahan untuk mewujudkan adanya lompatan kemajuan yang signifikan.
"Kita ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu sangat cepat. Disrupsi teknologi ini harus disikapi dan oleh sebab itu diperlukan orang yang bisa cepat merespons perubahan itu." kata Presiden di kutip dari kanal Youtube Sekertariat Prsiden yang diunggah, Jumat (1/11/2019).
Nadiem telah berhasil mendirikan perusahaan rintisan teknologi, yakni Go-Jek yang kini menjadi Decacorn SuperApp.
Jokowi optimis Nadiem memiliki keberanian dalam melakukan terobosan dalam dunia Pendidikan.
Lompatan kemajuan dalam bidang Transportasi yang berbasis teknologi diharapkan dapat ditunjukan Nadiem di bidang Pendidikan.
Mengingat susahnya pengelolaan sekolah yang sangat banyak di Indonesia.
Diperlukannya sebuah sistem untuk dapat menjangkau manajemen yang sebesar yakni seluruh sekolah di Indonesia.
Dalam hal ini, Jokowi meminta agar masyarakat bersabar.
"2, 5 tahun lagi akan kita nilai, jangan minta cepat kalau yang ini," ujar Jokowi.
Karena Pemerintah perlu persiapan yakni sebuah aplikasi sistem untuk menjangkau seluruh sekolah di Indonesia.
Baca: Kasus Penyiraman Air Keras terhadap Penyidik KPK: Janji Kapolri Baru, Novel Baswedan Pesimis
"Kami perlu persiapan sebuah aplikasi sistem, sehingga menjangkau anak didik kita, menjangkau sekolah-sekolah, dan menjangkau guru guru," imbuhnya.
Pengelolaan manajamen besar yang memakai teknologi, tidak akan menggeser tujuan dari pendidikan yaitu membangun karakter Bangsa dan jati diri Bangsa.
Jokowi kembali menegaskan mengenai sosok yang dapat mengelola manajemen besar tersebut dengan basis teknologi.
"Ada sebuah cara sehingga kecepatan perubahan bisa kita antisipasi, siapa yang bisa mengelola seperti itu? ya yang menguasai teknologi, siapa yang dapat menjalan kan itu? ya beliau (Nadiem)," ujar Jokowi.
Nadiem dinilai sudah membuktikan dapat melakukan hal tesebut, tinggal bagaimana cara Nadiem mengaplikasikan dalam dunia Pendidikan.
"Bisa nggak dari situ di bawa ke dunia pendidikan? itu yang mau kita buktikan," ujar Jokowi.
Nadiem sudah mengatakan kepada Jokowi, ia dapat melaksanakan tugas tersebut.
"Beliau (Nadiem) sudah bilang bisa kepada saya, tapi beliau minta diberi waktu,"ujar Presiden.
Nadiem minta diberi waktu 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu semua.
Untuk dapat memahami dan mengerti situasi pendidikan di Indonesia, Jokowi meminta Nadiem berkeliling Indonesia.
Hal ini dilakukan agar Nadiem dapat melihat bagaimana lingkungan pendidikan di Indonesia, khususnya di luar Pulau Jawa.
"Saya sudah memperintahkan jangan hanya melihat sekolah di Jakarta atau di Jawa saja. Tolong lihat di NTT, Papua, Maluku yang pelosok, perbedaan kaya apa pendekatannya kaya apa," ujar Jokowi.
Jokowi memiliki bayangan kalau itu dapat terlaksana, akan ada perubahan besar dalam cara mengajar dan cara interaksi antara murid dan guru.
Jokowi meyakini Nadiem dapat melakukan itu, dan kalau itu terjadi maka itulah yang dinamakan dengan lompatan kemajuan. (*)
Berikut Video Selengkapnya:
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.