Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kritik Keras Ustaz Yusuf Mansur Tentang Larangan Penggunaan Cadar dan Celana Cingkrang

Larangan pemakaian cadar dan celana ngatung atau celana cingkrang di lingkungan instansi pemerintahan menuai kritik keras Ustaz Yusuf Mansyur.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kritik Keras Ustaz Yusuf Mansur Tentang Larangan Penggunaan Cadar dan Celana Cingkrang
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Yusuf Mansur saat menyampaikan ceramah di acara Nuzulul Qur'an yang diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), di masjid Al-I'tisham, Ciputat, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Larangan pemakaian cadar dan celana ngatung atau celana cingkrang di lingkungan instansi pemerintahan yang dilakukan Menteri Agama Fahcrul Razi menuai kritik keras dari Ustaz Yusuf Mansur.

Ustaz Yusuf Mansur berpendapat Indonesia tidak berlandaskan Bhineka Tunggal Ika seperti yang tertulis dalam Pancasila jika memaksakan kehendak seperti itu.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Yusuf Mansur dalam siaran langsung instagramnya @yusufmansurnew; pada Jumat (1/11/2019) siang.

Menurut Yusuf Mansur, pembahasan tentang pro dan kontra larangan penggunaan cadar maupun celana ngatung sangat menarik diperbincangkan, mengingat hal tersebut sangat sensitif dan menyinggung ideologi seseorang.

Diakuinya, Indonesia yang terdiri dari beragam suku, bangsa, bahasa hingga agama memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya.

Sehingga, perbedaan hingga perselisihan pendapat dan pemahaman diyakininya sangat mungkin terjadi di Nusantara, termasuk pandangan tentang cara berpakaian.

Sebab, apabila dilihat secara mendalam, ajaran agama tidak terlepas dari pengaruh budaya, sehingga patokan adab dalam berpakaian pun berbeda antara satu dengan lainnya.

Berita Rekomendasi

"Tidaklah kemudian kita menjadi elok apabila melihat yang berbeda, melihat yang tidak sama, terus kita menggeneralisir dengan satu dasar, misalkan kecurigaan, dengan satu dasar misalkan kekekhawatiran, dengan satu dasar ketakutan."

"Misalnya khusus soal cadar-niqab, celana cungkring ya dikhawatirkan dari sana terjadi radikalisme, terjadi bahaya, unsur keamanan dan lain-lain sebagainya, menurut saya tidak lah tepat ya. Ini kan juga sudah sama seperti mengeneralisir," ungkap Ustadz Yusuf Mansur.

"Kalau udah mengeneralisir, apa-apa aja itu jadi nggak bijak lagi, jadi nggak arif lagi, kalau apa-apa dipandang sebagai sesuatu yang pasti terjadi, nanti terjadi, itu kan berarti dibangun di atas ketakutan, dibangun di atas kekhawatiran," jelasnya.

Artis Deddy Corbuzier (kedua kiri) bersama Ulama Gus Miftah (kiri) dan Ulama Yusuf Mansur (kedua kanan) berjalan sebelum menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nonaktif Ma'ruf Amin di kediamannya di Jakarta, Jumat (21/6/2019). Kedatangan Deddy Corbuzier menemui Ma'ruf Amin untuk meminta doa sekaligus agar lebih mengenal islam usai Deddy Corbuzier resmi memeluk agama Islam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Artis Deddy Corbuzier (kedua kiri) bersama Ulama Gus Miftah (kiri) dan Ulama Yusuf Mansur (kedua kanan) berjalan sebelum menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nonaktif Ma'ruf Amin di kediamannya di Jakarta, Jumat (21/6/2019). Kedatangan Deddy Corbuzier menemui Ma'ruf Amin untuk meminta doa sekaligus agar lebih mengenal islam usai Deddy Corbuzier resmi memeluk agama Islam. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dia mengakui menyukai model celana ngatung, lantaran merupakan mode busana terkini yang populer bagi kaum milenial.

"Saya sendiri menyukai celana agak-agak ngatung dikit, agak cungkring dikit gitu, kan gaya-gaya sekarang gitu, celananya agak ke atas, di atas mata kaki, ya itu kan anak muda sekarang walaupun cungkringnya itu agak berbeda," ungkapnya.

Selain selera berpakaian, keputusan seorang muslimah mengenakan cadar ataupuun ikhwan menggunakan celana cungkring berkaitan dengan ideologi seseorang.

"Dan kemudian perkara kenyamanan seseorang, mungkin bagi seseorang punya pandangan tertentu yang menganggap memang seluruh badan dari satu tubuh seorang perempuan itu adalah seluruhnya aurat, hanya matanya saja sehingga dia memakai mikob, kalau sudah begitukan kita nggak bisa gitu (melarang), karena ini perkara sebuah keyakinan," tegasnya.

Meiriana, seorang ASN di Aceh mengaku lebih memilih memakai cadarnya
Meiriana, seorang ASN di Aceh mengaku lebih memilih memakai cadarnya (Hidayatullah untuk BBC News Indonesia)
Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas