Ibunda Afridza Munandar Masih Terpukul Hingga Firasat Sang Nenek: Cucu Saya Lebih Pendiam
Ketika muncul tayangan detik-detik kecelakaan anaknya, tangan Erza hanya menggapai-gapai pesawat televisi dengan mimik muka mengundang iba.
Editor: Dewi Agustina
"Saya melihat cucu saya lebih pendiam. Orangnya memang agak pendiam. Tapi kali ini lebih. Suatu kali saat dia masuk kamarnya, saya tanya kenapa, ada apa. Tapi dia tidak bilang apa-apa," kata Besset yang pada tahun 70an adalah pembalap perempuan di Tasikmalaya.
Saat itu Besset tak menaruh curiga apa-apa.
Dia hanya berfikir mungkin Afridza sedang agak tertekan karena akan ikut dua race dengan jadwal berdekatan.
Yaitu final ATC 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia serta One Prix di Surabaya.
"Ternyata inilah kejadiannya. Walau berat, tapi kami menerima ikhlas dan mudah-mudahan Afridza mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.
Baca: 5 Fakta Afridza Munandar Pebalap Muda Indonesia Tewas Saat Balapan di Sepang, Sederet Prestasinya
Baca: Masih Syok, Ibunda Alm Afridza Munandar Menggapaikan Tanganya Saat Menonton Siaran Insiden Anaknya
Impian Pupus
Afridza Munandar menekuni dunia balap sejak usia 10 tahun dan bercita-cita dapat masuk ke ajang Moto GP melalui ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) yang justru menjadi ajang terakhir di hidupnya.
"Perasaannya seneng banget, apalagi di juara Asia Talent Cup itu kan dibawah naungan untuk road to MotoGP. Karena impian saya kan naik ke MotoGP," ujar Afridza sebelum kejadian di ajang ATC merenggut nyawanya.
Mimpi Afridza untuk melanjutkan balapan di ajang MotoGP pun pupus setelah insiden maut di sirkuit Jepang dan menghentikan langkahnya.
Meski Afridza telah tiada, namun mimpi almarhum agar pembalap Indonesia dapat bersaing sekelas MotoGP akan masih terus dijaga bagi pembalap generasi penerus Afridza.
Afridza sudah malang melintang di dunia balap motor nasional meski usianya masih muda.
Ia adalah satu dari sekian banyak anak bangsa yang bertekad bisa menembus ajang balap motor internasional motoGP.
Kala itu dia mulai menekuni balap sepeda lalu naik ke ajang motocross.
Namun pada saat insiden patah kaki, Afridza memutuskan beralih ke ajang road race (balapan di lintasan aspal).
Baca: Adik Marc Marquez Persembahkan Gelar Juara kepada Pembalap Indonesia yang Meninggal di Sepang
Baca: Cerita Perjalanan Karir Mendiang Afridza Munandar Sebelum ke Asia Talent Cup