Syarif Kepada William Aditya Sarana: Ini LSM Apa DPRD?
Syarif bertanya kepada William apakah ia LSM atau DPRD dikarenakan sikapnya dalam mengungkap RAPBD DKI Jakarta tahun 2020 di dunia maya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
![Syarif Kepada William Aditya Sarana: Ini LSM Apa DPRD?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dialog-william-syarif-dan-robert.jpg)
"Karena itulah ketika bung William menyatakan pernyataan seperti itu maka menjadi pertanyaan, ini LSM apa anggota DPRD? Itu dulu,"
"Nah, berbeda perannya ketika bung William di luar. Itu persoalannya. Soal subtansinya ya bung William bagus, tidak ada yang salah.", pungkasnya.
William pun menjawab ia adalah anggota DPRD DKI Jakarta yang sudah disumpah jabatan.
Ia juga menjelaskan maksudnya membuka temuan anggaran fantastis di APBD DKI Jakarta untuk tahun 2020.
William ingin mengajak partisipasi publik, karena menurutnya publik tidak mengetahui tahapan anggaran APBD.
![William Aditya Sarana, Anggota DPRD DKI periode 2019 - 2024 dari PSI.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/harta-kekayaan-william-aditya-sarana.jpg)
Selain itu, William juga menuturkan seharusnya pada tahap ini semua dokumen sudah diunggah di website APBD, karena hal tersebut menurutnya lebih penting.
Seluruh warga DKI Jakarta dapat memantau melalui website tanpa perlu ke gedung DPRD untuk memeriksa rancangan anggaran APBD DKI Jakarta.
"Saya anggota DPRD DKI Jakarta, dan saya disumpah jabatan," jawab William.
"Maksud kami membuka temuan-temuan itu semata-mata untuk mengajak partisipasi publik,"
"Karena kan selama ini publik tidak tahu proses tahapan anggaran itu seperti apa, seharusnya pada saat tahap-tahap seperti ini semua sudah diupload di website, gitu lho bukan tertutup,"
"Sidangnya terbuka sudah bagus, tetapi di website itu lebih penting. Karena dengan mudah masyarakat di manapun di DKI Jakarta tidak perlu ke gedung DPRD bisa mengakses kan," tambah William.
Sebelumnya William menuliskan cuitan dalam akun Twitter @willsarana mengenai anggaran fantastis untuk membeli lem Aibon yang dibuat oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebesar Rp 82,8 miliar.
"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan.
Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulanya.
Buat apa?
Kalau banyak yang RT besok pagi saya akan buka-bukaan soal anggaran DKI," tulis William.
Cuitan William tersebut viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.