Wapres Ma'ruf Amin Resmi Buka Simposium Internasional Mahkamah Konstitusi di Bali
Kegiatan ini diikuti peserta dari sejumlah negara dan diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin resmi telah membuka 'The 3rd Indonesian Constitutional Court International Symposium (ICCIS)' yang digelar di The Apurva Kempinski, Bali, Senin (4/11/2019).
Acara ini diikuti peserta dari sejumlah negara dan diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Ma'ruf Amin menyatakan, event semacam ini penting demi memberikan dampak positif pada hak-hak masyarakat dalam bidang ekonomi dan sosial, khususnya masyarakat dari setiap negara yang terlibat.
"Acara ini mempunyai nilai sangat penting karena bukan hanya bertujuan menguatkan peran MK yang selama ini kita kenal sebagai pengawal konstitusi. Melainkan juga karena acara ini memberikan eprhatian khusus terhadap peran Mahkamah Konstitusi dan memberikan, memenuhi, melindungi dan memajukan hak sosial ekonomi rakyat dan warga di masing-masing negara," ujar Ma'ruf Amin dalam sambutannya.
Ia mengapresiasi kepercayaan yang diberikan negara-negara sahabat terhadap MK yang kembali menyelenggarakan acara yang sama untuk ketiga kalinya.
"Ini merupakan kali ketiga Mahkamah Konstitusi Indonesia menerima dan mendapat kepercayaan komunitas internasional untuk menyelenggarakan acara yang sangat penting ini," kata Ma'ruf.
Kegiatan ini diikuti para hakim konstitusi, peneliti, panitera, serta akademisi. Mereka berdiskusi untuk memperluas pengetahuan hukum dan konstitusi, terutama terkait perlindungan hak sosial dan ekonomi masyarakat.
Kegiatan ini ke depannya diharapkan mampu mempererat kerja sama dengan banyak negara peserta simposium internasional.
Berdasar keterangan resmi yang diperoleh dari MK RI, ada sembilan Hakim Konstitusi MK RI yang hadir.
Hadir pula peserta perwakilan delegasi negara-negara anggota The Association of Asian of Asian Constitutional Court (AACC) meliputi Afganistan, Azerbaijan, Kazakhstan, Korea Selatan, Kirghistan, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Rusia, Thailand, Turki, dan Uzbekistan.
Sementara, para peneliti yang hadir datang dari Albania, Andorra, Angola, Bolivia, Timor Leste, dan beberapa negara lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.