Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kader Golkar Diharapkan Tidak Terjebak pada Praktik-praktik Politik Pragmatis

Kader Golkar diharapkan tidak terjebak pada kepemimpinan oligarki yang kedepankan pragmatisme politik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kader Golkar Diharapkan Tidak Terjebak pada Praktik-praktik Politik Pragmatis
ist
Agun Gunandjar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar diharapkan tidak terjebak kepemimpinan yang oligarki dengan praktik-praktik politik yang sangat pragmatis.

Kepemimpinan dan manejerial partai yang terukur, terbuka, transparan dan partisipatif kian jauh dari Partai Golkar.

Demikian dikemukakan politikus senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa kepada pers, Rabu (6/11/2019).

"Kepemimpinan oligarki di Partai Golkar ini bisa dilihat banyaknya DPD yang dijabat Plt. Ini kan salah satu indikator kepemimpinan oligarki," kata Agun.

Baca : Selain Luhut, Sosok Marga Panjaitan Ini Juga Dekat RI 1, Kisah Minta Prabowo Keluar Ruangan Presiden

Baca: Pentingnya Kerja Sama antar Parlemen dalam Penguatan Hukum Internasional

Dia heran bagaimana menjalankan organisasi kalau kepemimpinannya Plt?

"Plt itu kan bukan kehendak pemilik kedaulatan, tapi itu ⁰⁰dari “top-bottom”, sementara demokrasi itu “bottom-up”," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kalau sudah bicara kepemimpinan Plt pasti “like and dislike”.

Secara logika politik, Agun mengatakan tidak mungkin penempatan Plt di semua Ketua DPD I Partai Golkar tidak ada kaitannya dengan Munas Golkar pada Desember mendatang.

"Dalam kepemimpinan partai yang oligarki, rapat-rapat hanya formalitas belaka," kata Agun.

Dikatakan tidak ada perdebatan dan diskursus yang bagus, yang pada akhirnya bisa menghasilkan keputusan yang dibisa diterima semua pihak, karena sudah melewati diskursus yang mendalam.

Agun mengatakan penurunan suara/kursi Partai Golkar dan hanya menjadi juara ketiga pada Pemilu 2019 - terburuk sepanjang sejarah partai - memang tidak hanya disebabkan faktor kepemimpinan Ketua Umum, tetapi juga banyak faktor seperti posisi dan citra soiliditas partai yang rapuh.

"Itu semua bisa diperbaiki bukan hanya dengan kepemimpinan partainya, namun institusi partainya juga harus diberesin," ujar Agun.

Dia mengajak para kader dan aktivis partai, khususnya dari kalangan milenial/muda, berpikir objektif dan rasional dalam membangun Partai Golkar ke depan.

"Jangan lagi menggunakan praktik-praktik pragmatisme. Saya tantang kader milenial/muda dan aktivis partai apakah kalian mau berdiam diri melihat kepemimpinan yang oligarki seperti ini?" ujar Agun.

Kepada ketua-ketua DPD dan Organisasi Hastakarya sebagai pemilik suara di Munas, dia mengajak untuk kedepankan hal strategis dan rasional demi membangun Partai Golkar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas