Pengusaha Baja Lokal Dukung Percepatan Pembangunan Ibukota Baru
proses perpindahan ibu Kota harus menjadi momentum bagi para pengusaha jasa konstruksi untuk membuktikan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Ibu Kota pindah terus digaungkan oleh Presiden Joko Widodo.
Jokowi pun sudah menggambarkan wujud Ibu Kota baru yang akan dibangun dalam beberap waktu mendatang.
Gambaran wujud Ibu Kota baru yang berlokasi di wilayah Kutai Kartanegara dan Penajem Passer Utara di Kalimantan Timur itu disampaikan Jokowi lewat akun twitternya, @Jokowi pad Kamis (7/11/2019).
Dalam gambarannya, Ibu Kota baru katanya harus menjadi kota yang hijau dan bebas emisi, mulai dari transportasi umum hingga transportasi pribadi.
Ibu Kota baru menurutnya harus menjadi kota yang dinamis dan menyenangkan dengan masyarakat yang majemuk, terbuka dan toleran serta hidup saling tolong menolong."Bagaimana wujud ibu kota negara yang baru kelak? Dalam bayangan saya, sebuah kota masa depan yang bebas emisi, termasuk transportasi publiknya. Kota yang dinamis dan menggembirakan. Masyarakatnya majemuk, terbuka, toleran, dan hidup bergotong royong," tulis Jokowi pada Kamis (7/11/2019).
Dalam potret yang turut diunggah, Jokowi terlihat tengah meninjau baja ringan Domus Revo.
Model baja ringan tersebut dipilih karena mempercepat proses pembangunan rumah, khususnya proses pembangunan rumah di kawasan permukiman ibu kota baru yang membutuhkan waktu cepat.
Kalahkan Dubai
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi berharap agar Ibu kota baru nantinya bisa menjadi kota terbaik di dunia.
Bahkan, Jokowi bermimpi ibu kota baru nantinya bisa mengalahkan Dubai, di Uni Emirat Arab, yang saat ini dinobatkan sebagai kota paling bahagia.
"Ibu kota negara baru ini adalah hadiahnya Indonesia untuk dunia. Mimpinya memang harus tinggi," kata Jokowi saat peresmian pembukaan 'Konstruksi Indonesia 2019' di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Rabu (6/11/2019).
"Dubai, the happiest city on the earth. Ibu kota negara baru the best on earth, the cleanest city, the most innovative city, dan the most-most lainnya," tuturnya.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan bahwa pemindahan ibu kota tak hanya sekedar memindahkan Istana atau kantor-kantor pemerintahan. Namun, pemerintah akan membangun kota metropolis yang cerdas.
"Saya hanya bayangkan, di sana nanti ada cluster pemerintahan, ada klaster teknologi DNA inovasi seperti Silicon Valley, ada klaster pendidikan, universitas terbaik ada di sana, klasster layanan kesehatan, dan cluster wisata. Ini lah yang ada di bayangan kita," ujar Jokowi.