PSK Merajalela di Media Sosial, Pakai Akun Palsu dan Tagar Khusus
Jejaring sosial Twitter disebut lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih terbuka dibandingkan platform lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
![PSK Merajalela di Media Sosial, Pakai Akun Palsu dan Tagar Khusus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wanita-muda-yang-diamankan-po.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Praktik prostitusi online belakangan ini marak dilakukan di media sosial karena jangkauannya yang lebih luas, menurut seorang pengamat media sosial.
Jejaring sosial Twitter disebut lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih terbuka dibandingkan platform lainnya.
Hal itu terungkap setelah Polisi di Jawa Timur mengusut jaringan prostitusi online yang disebut melibatkan sejumlah figur publik.
"Seperti prinsip orang jualan. Media sosial memungkinkan penjual memperluas exposure dagangannya. Semakin tinggi exposure semakin besar pula peluang dagangannya dibeli," kata Novelina Purba, data scientist dari Indonesia Indicator.
Baca: PENGAKUAN Blak-blakan Avriellia Shaqqila soal Prostitusi Online Artis: Ada Grup Model Bookingan
Baca: Bertubuh Seksi, Kenal Dunia Prostitusi Hingga Ditangkap, Avriellia Shaqqila Ogah Dibayar Foto Syur
Juru bicara Polda Jawa Timur, Frans Bangun Mangera, mengatakan pihaknya telah mengungkap tiga orang yang diduga berada di balik jaringan tersebut, dua orang di antaranya, disebut dengan inisial J dan SD, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Keduanya dijerat dengan pasal prostitusi.
Frans mengatakan bahwa SD mengiklankan jasa prostitusi di media sosial.
"SD lewat media sosial. Kalau J itu hanya pelaksana saja, menyediakan tempat, menyediakan akomodasi tiket," ungkapnya kepada BBC News Indonesia.
Adapun orang ketiga, yang disebut dengan inisial D, belum ditetapkan sebagai tersangka, namun sudah dipanggil oleh polisi untuk pemeriksaan.
D diduga terlibat dalam manajemen artis dan menawarkan jasa prostitusi secara tertutup lewat grup WhatsApp, kata Frans.
"Ini kan manajemen artis, jadi manajemen public figure itu sesuai dengan, misalnya ada yang casting, ada yang foto, ada yang iklan ... Mereka-mereka itu selain dari itu ada juga yang melakukan prostitusi online yang dijajakan oleh D, SD, dan J tadi."
Publik figur
Sebelumnya diberitakan sejumlah media bahwa Polda Jatim menduga ada 100 figur publik yang terlibat dalam jaringan prostitusi daring di bawah SD.