Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahmad Syaikhu Nilai Gerindra Menyalahi Etika & Tak Komitmen Seusai Keluar Usulan 4 Nama Cawagub DKI

Anggota DPR Fraksi PKS yang juga bakal calon Wagub DKI Jakarta yang diusulkan PKS menilai Gerindra tak punya komitmen seusai mengusulkan 4 nama calon.

Penulis: Nuryanti
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Ahmad Syaikhu Nilai Gerindra Menyalahi Etika & Tak Komitmen Seusai Keluar Usulan 4 Nama Cawagub DKI
Warta Kota/Anggie Lianda Putri
Cawagub DKI Ahmad Syaikhu sambangi rumah dinas Ketua DPRD Jakarta Prasetio Edi Marsudi 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu bakal calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Syaikhu menyesalkan sikap Partai Gerindra yang mengusulkan empat nama calon baru untuk mengisi posisi tersebut.

Anggota DPR Fraksi PKS Ahmad Syaikhu menilai jika langkah Gerindra mengusulkan empat nama baru untuk calon Wakil Gubernur DKI Jakarta menyalahi etika dan komitmen partai.

"Pertama tidak komitmen dari sejak awal dan ini diungkap oleh Pak Prabowo bahwa Gerindra akan menyerahkan posisi Wakil Gubernur untuk PKS," katanya, Jumat (8/11/2019)

Dirinya beralasan karena ada kesepakatan antara Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya untuk PKS.

"Ini menyebabkan satu hal etika yang tidak baik ya," tambahnya, melihat tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (8/11/2019).

Ahmad Syaikhu merupakan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang diusulkan oleh PKS.

Selain Syaikhu, PKS juga mengusung Agung Yulianto untuk menggantikan posisi dari Sandiaga Uno itu.

Berita Rekomendasi

Kemudian dirinya mempertanyakan mengapa ada nama-nama yang muncul yang diusulkan oleh Gerindra untuk mengisi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/11/2019), Syaikhu tidak menyoroti sosok yang menjadi calon Wakil Gubernur, namun terkait komitmen pihak-pihak yang menindaklanjuti proses pemilihan posisi tersebut.

"Berbagai tahapan sudah dilalui. Termasuk fit and proper test. Sekarang kita mau serius atau tidak mencari pendamping Anies," kata Syaikhu.

Keempat nama yang diajukan oleh Gerindra sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu:

1. Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Arnes Lukman

2. Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantono

3. Sekretaris Jenderal Gerindra Riza Patria

4. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah

Posisi yang sebelumnya ditempati Sandiaga Uno itu telah kosong sejak 10 Agustus 2018.

Sandiaga Uno memilih untuk meninggalkan posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019 lalu.

Proses pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebelumnya berjalan rumit di DPRD DKI.

Panitia khusus menyebut tata tertib pemilihan wakil gubernur sudah selesai dibahas oleh mereka.

Hingga kini rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk membahas tata tertib pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta juga belum dilaksanakan.

Sementara dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/11/2019), Ketua DPP Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan jika partainya mengajukan empat nama bakal calon Wagub karena PKS tidak bisa memanfaatkan kesempatan mereka dengan baik.

"Kan kami dulu sudah tanda tangan kesepakatan. Kami sudah calonin (dua kader PKS). Dalam setahun kan enggak jalan karena enggak jelas. Ya, dievaluasi dong. Orangnya atau komunikasinya kan di DPRD bukan cuma Gerindra sama PKS tapi juga fraksi lain harus dikomunikasikan," kata Taufik saat dihubungi, Jumat (8/11/2019) malam.

Menurutnya PKS sudah diberi waktu satu tahun untuk mendapatkan posisi wagub tersebut, namun tidak ada kemajuan.

"Barang sudah setahun enggak jalan. Setahun macet evaluasi kenapa didiemin sementara tuntutan publiknya kuat kan," ucapnya.

Soal ingkar janji yang dilayangkan oleh PKS terhadap Gerindra, Mohamad Taufik membantah pernyataan tersebut.

Taufik menambahkan jika empat nama yang diusulkan oleh Gerindra tersebut akan diserahkan ke DPP PKS yang mempunyai kewenangan resmi untuk mengajukan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Makanya kita usulkan ke PKS. Bisa disandingkan, bisa begitu kan. Karena kita lihat macet (dua nama yang diajukan) ini gimana kalau opsi itu diambil," ungkapnya, dikutip dari laman Kompas.com, Kamis (8/11/2019).

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Ryana Aryadita Umasugi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas