Deddy Mizwar: ''Jadi Malaikat Aja Bisa Kok, Apalagi Jadi Presiden''
Di mana mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut, sebelumnya menjadi Juru Bicara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pada Pilpres 2019 lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aktor senior sekaligus politikus, Deddy Mizwar mengaku tidak kecewa bahwa dirinya tidak dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Di mana mantan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut, sebelumnya menjadi Juru Bicara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, pada Pilpres 2019 lalu.
"Memang kalau bantu orang mengharapkan jabatan? Saya ini alhamdulillah Allah berikan sesuatu yang orang tidak miliki, spesial," kata Deddy ditemui dalam acara Silahturahmi Nasional Partai Gelora (Gelombang Rakyat) Indonesia, di kawasan Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019) malam.
Pria yang kini bergabung dengan partai Gelora itu, mensyukuri memiliki bakat salah satunya akting. Sehingga tidan perlu untuk mengharapkan jabatan maupun imbalan lainnya.
Bahkan, ia berseloroh, bisa menjadi apa saja. Salah satunya, menjadi presiden tanpa harus mengikuti proses seperti Pilpres.
"Saya bisa jadi apa saja. Jadi malaikat aja bisa kok, apalagi jadi presiden. Waktunya enam bulan, saya tinggal bikin film jadi presiden, hahaha," kata Deddy.
Ia pun menyebut agar melakukan sesuatu bukan karena ada imbalan ataupun jabatan. Yang terpenting, menurut Deddy, apa yang dilakukan adalah bermanfaat bagi orang banyak.
"Kita nggak tahu ya perjalanan hidup kita. Tapi kita syukuri hidup yang telah kita berikan.
Dan upayakan yang telah diberikan bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Baik partai ini kah, baik film-film kita kah, baik pengetahuan kita kah," jelasnya.
Seperti diketahui, usai Pilpres 2019, Deddy memutuskan untuk hengkang dari Partai Demokrat.
Kini pemeran Jenderal Naga Bonar dalam film Naga Bonar itu, bergabung dengan Partai Gelora, partai yang diinisiasi Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.