Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Joko Widodo Unggah Video Awal Mula Panggilan ‘Jokowi’, Berasal dari Bule Prancis

Kanal Youtube Presiden Jokowi mengunggah video awal mula panggilan 'Jokowi'. Ternyata, berawal dari bule Prancis.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Presiden Joko Widodo Unggah Video Awal Mula Panggilan ‘Jokowi’, Berasal dari Bule Prancis
Tangkap Layar Youtube Presiden Joko Widodo
Bernard, kolega Presiden Jokowi dalam bisnis furniture, menceritakan sejarah panggilan 'Jokowi' dan kebersamaannya dengan Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - 'Jokowi' menjadi nama sapaan yang sering digunakan untuk menyebut Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo.

Namun, panggilan Jokowi bukanlah panggilan dari keluarga atau pun dari teman-teman masa kecil.

Panggilan tersebut berasal dari bule Prancis, Bernard Chene.

Ia merupakan kolega Jokowi dalam bisnis furniture yang digeluti mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Melalui Bernard, Jokowi mampu merambah pasar Eropa dalam usaha meubelnya.

Jokowi dan Bernard pun menjalin pertemanan.

Baca: Saat Rocky Gerung Sebut Jokowi Ingin Bangun Dinasti Sendiri, Gerindra & PDIP akan Jadi Blok Oposisi

Kanal Youtube Presiden Joko Widodo, mengunggah video wawancara dengan Bernard Chene, Jumat (8/11/2019).

Berita Rekomendasi

Video berdurasi 5 menit 41 detik tersebut diunggah dengan judul Panggil Jokowi Saja.

Video 'Panggil Jokowi Saja'
Video 'Panggil Jokowi Saja' (Tangkap Layar Youtube Presiden Joko Widodo)

Dalam video tersebut, Bernard menyampaikan panggilan Jokowi pertama kali digunakannya karena merasa nama Joko Widodo terlalu panjang bagi orang Prancis yang biasa menggunakan nama singkat.

"Saya bilang ke beliau (Jokowi), kalau tidak keberatan, boleh saya panggil Jokowi saja?" ungkap Bernard mengawali ceritanya tentang Jokowi.

Bernard kini berusia 78 tahun dan tinggal di Kota Sucy-en-Brie, di luar Kota Paris.

"Nama ini (Jokowi) awalnya hanya di antara saya dan dia. Sekarang, semua orang meamanggilnya dengan nama itu," ungkapnya.

Bernard pun merasa senang karena nama 'buatannya' kini digunakan oleh seluruh orang.

"Saya tidak kenapa-napa, senang tidak, sedih juga tidak. Mungkin sedikit senang, karena saya yang membuatnya," ucapnya.

Bernard mengisahkan, awal pertemuannya dengan Jokowi ialah di pertengahan 1999.

Baca: Presiden Jokowi Datang Melayat Saat Ayahnya Meninggal, Olga Lydia Terkejut & Terharu

Saat itu, Bernard berada di Solo karena memiliki bisnis dengan paman Jokowi.

Melalui paman Jokowi, Bernard dikenalkan Jokowi yang merupakan lulusan kehutanan.

Kesan pertama Bernard terhadap Jokowi adalah kedewasaan yang dimiliki.

"Saat itu saya sangat terkesan dengan kedewasaannya, dari matanya terlihat ia sangat pintar dan penuh gairah hidup," ungkapnya.

Ia mengungkapkan awal kepercayaannya terhadap Jokowi.

"Saya bertanya apakah bisa memproduksi furniture dan dengan mantap dia menjawab 'ya! kenapa tidak?', lalu dia memperlihatkan sejumlah model," ungkapnya.

Semenjak saat itu, mempercayai dan memulai bisnis dengan Jokowi.

Ia juga mengungkapkan tidak pernah kecewa ketika berbisnis dengan Jokowi.

Ditanya mengenai karir politik Jokowi, Bernard mengungkapkan ketidakpercayaannya.

"Luar biasa! Bagaimana kamu bisa percaya, seseorang yang biasa kerja bersama kamu di hutan, di pabrik, di kantor, suatu hari orang itu tidak lagi bekerja denganmu, tapi menjadi seorang wali kota, seorang gubernur, dan menjadi presiden dari negara dengan populasi terbesar di dunia.

Ya, saya terkejut, terkesa, tapi sangat senang dengan apa yang terjadi padanya," ungkapnya.

Kisahkan Pertemuan di Paris

Setelah Jokowi menjadi presiden, Bernard sempat bertemu dengan Jokowi di Paris.

"Ketika kami sedang berada di Jakarta, dia (Jokowi) bilang ke saya 'kemungkinan saya akan datang ke Paris dalam 6 bulan lagi, siapa tahu saya ingin bertemu denganmu'," ucap Bernard.

Saat itu Bernard tidak meyakini hal tersebut lantaran kini Jokowi telah menjadi presiden.

"Saya yakin, tidak mungkin karena sekarang dia presiden. Tapi kenyataannya, suatu hari Minggu saya mendapat telepon dari Kedutaan Besar Indonesia, saya mendapat permintaan dari Tuan Presiden untuk bertemu besok siang," ucapnya.

Diberikan waktu oleh protokol selama 25 menit, Bernard justru ditahan Jokowi hingga satu setengah jam.

"Jadi saya pergi ke hotel tempat ia menginap. Dan protokol bilang saya punya waktu hanya 25 menit. Tapi pada kenyataannya, dia menahan saya sampai satu setengah jam.

Karena pada saat itu, dia bilang, 'Bernard, saat ini saya bukan sedang menjadi presiden, sekarang saya adalah Jokowi, sedang bersama kamu, Bernard, kita bisa berbincang tentang keluarga, bisnis, dan hubungan kita' dan saat itu saya merasa Jokowi adalah saudara saya," ungkapnya.

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas