Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok dan Ara Motivasi Ribuan Pemuda dan Pelajar di BPK Penabur

"Kata Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah," kutip yang disambut tepuk tangan hadirin.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ahok dan Ara Motivasi Ribuan Pemuda dan Pelajar di BPK Penabur
Istimewa/Tribunnews.com
Pelajar dan pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) bersama Maruarar Sirait dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2019), dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan pelajar dan pemuda Gereja Kristen Indonesia (GKI) berkumpul di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta,  Minggu (10/11/2019).

Sejak siang, mereka menanti kedatangan dua tokoh nasional.

Kedatangan dua tokoh ini adalah untuk memberikan ceramah dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. 

Sementara tema dialog pun cukup provokatif: "Pahlawan Tanpa Topeng."

t dan Basuki Tjahaja Purnam
Maruarar Sirait dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengisi diskusi di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2019), dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.

Adalah mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan tokoh nasional Maruarar Sirait yang mereka nantikan.

Dan ketika keduanya datang, massa langsung berkerumun.

Di antara mereka langsung mengambil telepon genggam untuk memvideokan kedatangan keduanya. Sementara yang lainnya berebut untuk salaman.

rnama alias Ahok mengisi diskusi di Au
Maruarar Sirait dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengisi diskusi di Aula BPK Penabur Harapan Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2019), dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Berita Rekomendasi

Tiba di atas panggung, sorak sorai mengiringi keduanya.

Dalam motivasinya, Maruarar, yang dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo ini mengajak para pemuda dan pelajar untuk mengingat pesan Presiden Soekarno.

"Kata Bung Karno, jangan sekali-kali melupakan sejarah," kutip Ara, demikian ia disapa, yang disambut tepuk tangan hadirin. 

Namun, sambung Maruarar, adalah ada hal penting juga selain tak melupakan sejarah. Sebab anak-anak muda seharusnya tak sekedar membaca sejarah.

"Membaca dan mempelajari sejarah itu penting. Namun lebih penting juga adalah membuat sejarah. Kita tak boleh sekedar membaca sejarah orang-orang besar. Tapi bagaimana kisah hidup kalian juga akan dibaca dalam sejarah," ungkap Maruarar.

Maruarar pun mengajak anak-anak muda itu untuk menjadi pemimpin. Dengan penuh motivasi, ia menginspirasi anak-anak muda itu.

"Kalau Bung Karno mengatakan beri 10 pemuda maka akan kuguncang dunia, maka saya katakan, di antara 2 pemuda itu ada di antara kalian," kata Ara, yang mendapat sambutan tepuk tangan kembali.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas