2020, Sulut Punya Pariwisata Baru di Kawangkoan
Kota Manado jadi kota paling ramai kedua di Pulau Sulawesi. Kementerian PUPR melakukan pengerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan
Editor: Content Writer
![2020, Sulut Punya Pariwisata Baru di Kawangkoan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pupr-bendungan.jpg)
TRIBUNNEWS.COM –Setelah Makassar, Kota Manado jadi kota paling ramai kedua di Pulau Sulawesi. Pilihan wisata pun semakin kaya dan lengkap. Baru-baru ini pemerintah, tepatnya Kementerian PUPR melakukan pengerjaan Bendungan Kuwil Kawangkoan yang berada di Desa Kawangkoan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
"Saat ini progres sudah mencapai 60 persen untuk kedua paket. Yang sedang dikerjakan saat ini untuk paket 1 menimbun random batu di cofferdam, sedangkan paket 2 pembetonan dan groutingdi spillway," jelas Lidya Karema selaku PPK Bendungan II Bendungan Kuwil Kawangkoan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I.
Baca: Putra Minahasa AA Maramis Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Bendungan yang diperkirakan memiliki daya tampung 23 juta meter kubik ini ditargetkan selesai pada 6 Agustus 2020. Tidak berhenti di sini, pembangunan di bendungan Lolak yang terletak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow, pun dilanjutkan. Adapun masalah mengenai lahan dan hambatan karena cuaca dapat diselesaikan.
Keuntungan bagi masyarakat
Begitu banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dengan adanya bendungan. Bendungan Kuwil Kawangkoan, contohnya, diharapkan mampu mengurangi resiko banjir dengan mereduksi air Sungai Tondano.
"Bendungan ini juga nantinya bisa menjadi destinasi wisata juga karena berdampingan dengan waruga," tambah Lidya. Bendungan yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara ini mampu menopang kebutuhan air di 3 daerah, yakni Manado, Bitung dan Minahasa Utara.
Lidya mengaku pihak BWS juga merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar tetapi melalui program sertifikasi terlebih dahulu.
"Jadi kami membuka program sertifikasi dulu di sini bagi masyarakat sekitar agar bisa ikut bekerja di proyek kami karena kan sekarang pemerintah menghendaki pekerja proyek sudah harus memiliki sertifikat," ucapnya.
Baca: Tanggul Pemecah Ombak Selesai Dibangun, Warga Desa Poigar Dan Tiberias: Air Sudah Tidak Naik
Terakhir, Lidya memgimbau masyarakat agar terus menjaga kelestarian air yang menjadi hulu bagi Bendungan Kuwil Kawangkoan. "Air ini kan nantinya akan memenuhi kebutuhan banyak orang, maka masyarakat sekitar hulu diharapkan ikut menjaga kualitas air yang ada," tutupnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.