5 Fakta Partai Gelora, Partai Baru yang Diusung Fahri Hamzah, Awal Terbentuk hingga Susunan Pengurus
Fakta-fakta partai baru bentukan Fahri Hamzah, Partai Gelora, dari awal mula terbentuk hingga susunan pengurusnya saat ini.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
Pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004, Partai Demokrat meraih suara sebanyak 7,45 persen (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan 57 kursi di DPR.
Selain itu, dia menjelaskan, Partai Gelora tidak seperti NasDem yang memiliki media massa.
Kekuatan media massa ini mampu berperan membuat NasDem pada pemilu 2014 meraih suara sebanyak 6,72 persen atau 8.402.812.
"Gelora, secara ketokohan, belum memiliki tokoh sekaliber SBY. Mereka juga tidak memiliki media massa," ujar pendiri lembaga analisis politik KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Minggu (10/11/2019).
Karena itu ia menilai sudah bagus, jika prestasi Gelora sama dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di pemilu 2019 lalu.
"Kalau Gelora ini berprestasi sama saja seperti PSI, itu sudah sangat baik," kata Hendri Satrio.
Dia juga tidak yakin, Gelora akan menjadi ancaman bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Meskipun para pentolan Partai Gelora adalah mantan kader PKS.
"Apalagi PKS, kemarin di Pemilu 2019 lalu, suaranya naik. Saat itu kan para pentolan Partai Gelora ramai-ramai keluar dari PKS," kata Hendri Satrio.
Baca: Anis Matta dan Fahri Hamzah Pimpin Partai Gelora, Ini Kata Elite PKS
4. Deddy Mizwar gabung Partai Gelora
Deddy Mizwar memutuskan keluar dari Partai Demokrat dan bergabung dengan Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia.
Deddy mengungkapkan sejumlah alasan mengenai begabung dirinya dengan Partai Gelora, di antaranya ingin memberikan kontribusi dalam menghadapi perubahan.
Selain itu, Deddy juga sudah terlibat sejak awal merencanakan pendirian Partai Gelora bersama Fahri Hamzah dan Anis Matta.
"Jadi punya harapan besar kedepan. Karena mereka (Gelora) bisa melihat perubahan yang terjadi di masyarakat," katanya, Jumat (8/11/2019) saat dihubungi Tribunnews.com.
Ia juga mengaku telah menjalin komunikasi dengan para pendiri partai sejak berdirinya Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) yang menjadi cikal bakal berdirinya Partai Gelora.
"Ya sama pak Anis, sama pak Fahri. Ya sebelum partai, saat masih Garbi kita sudah bicara. Mulai dari Garbi kita sudah bertemu," lanjut Deddy.
5. Susunan pengurus Partai Gelora
Tepat di Hari Pahlawan, susunan pengurus Partai Gelora terbentuk.
Nama seperti Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Sidik bertengger di jajaran elite partai.
Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) dan Ketua Bidang Pengembangan Wilayah Partai Gelora terbentuk bertepatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November 2019.
Salah satu inisiator Partai Gelora Fahri Hamzah berharap, Januari 2020 seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mengesahkan syarat administrasi partai.
"Kami berharap Januari seluruh dokumen dari Kementerian Hukum dan HAM yang menyatakan bahwa Partai Gelombang Rakyat Indonesia atau Gelora Indonesia ini sudah sah menjadi peserta pemilu," ucap Fahri di acara syukuran Partai Gelora Indonesia, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu (10/11/2019).
Berikut susunan kepengurusan Partai Gelora Indonesia:
DPN (Dewan Pimpinan Nasional):
Ketum: M Anis Matta
Waketum: Fahri Hamzah
Sekjen: Mahfudz Sidik
Bendum: Ahmad Riyaldi
Ketua Bidang Pengembangan Wilayah:
1. Sumatera (M Syahfan)
2. Jabar, DKI, Banten (Ahmad Zairofi)
3. Jateng, DIY, Jatim (Ahmad Zainudin)
4. Kalimantan, Bali Nusra (Rofi Munawar)
5. Sulawesi Indonesia Timur (A Faradise)
(Tribunnews.com/Tiara Shelavie, Taufik Ismail, Srihandriatmo Malau, Lusius Genik, Nuryanti, Ilham Rian Pratama, Surya/Bobby Koloway)