Pengamat Politik Adi Prayitno Ingatkan Nasdem: Agar Bisa Nyapres di 2024 Anies Harus Menang di 2022
Pengamat Politik, Adi Prayitno memberikan tanggapan terkait hadirnya Anies di Kongres ke-2 Partai Nasdem.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memberikan tanggapan terkait diundangnya Anies dalam pembukaan kongres ke-2 Partai Nasdem, Jumat (8/11/2019).
Menurutnya ini semacam treatment Nasdem sedang membaca bagaimana masa depan 2024.
Ia juga mengingatkan Partai Nasdem bahwa Anies belum tentu mulus maju Pilpres 2024 kalau tidak mampu melewati Pilkada 2022.
Ketika ditanya kenapa harus Anies Baswedan padahal ada tiga tokoh lain yang disebut Surya Paloh yakni Ridwan Kamil, Khofifah dan Ganjar, Adi Prayitno menjawab jika dengan Anies ada previllagenya.
"Anies dianggap sebagai salah satu pendiri ormas Nasional Demokrat. Kalau mau sederhananya Anies punya warna ideologi dari Partai Nasdem," ujarnya dilansir YouTube KompasTV, Senin (11/11/2019).
Menurutnya, Nasdem ingin mengembalikan Anies ke pangkuan mereka dan ini salah satu bagian menyusun kekuatan politik.
Manuver Nasdem Dikhawatirkan Berimbas ke Jokowi dan Koalisi
Tapi, Adi mengingatkan walaupun berdasarkan survey punya peluang yang bagus namun belum tentu Anies bisa melalui 2022 dengan baik.
Ia menambahkan pertarungan Anies yang sesungguhnya justru di 2022 Pilkada Jakarta.
"2022 pertarungan hidup mati begitu banyak partai politik termasuk Nasdem dengan Anies menuju tangga 2024," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan pidato sambutan pada Kongres ke-2 Partai Nasdem, Jumat (8/11/2019).
Kedekatan antara Anies Baswedan dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh semakin terlihat ketika dalam pidatonya Anies memanggil Surya dengan sebutan 'Bang Surya'.
Nasdem Diminta Tarik Menterinya dari Kabinet Jika Hendak Main Politik 'Dua Kaki'
Pada pidato sambutannya, Anies Baswedan membacakan kutipan ketika deklarasi ormas Nasional Demokrat pada 2010.