Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Bom Bunuh Diri, Bukti Program Deradikalisasi Harus Tetap Ada

Ace meminta pihak kepolisian meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugasnya. Apalagi pelaku teror sekarang sudah berani mendatangi kantor keamana

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Aksi Bom Bunuh Diri, Bukti Program Deradikalisasi Harus Tetap Ada
M Andimaz Kahfi/Tribun Medan
Kondisi rumah orangtua Dede, terduga pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan yang disesaki oleh awak media dan warga yang penasaran. (Tribun-medan.com/ M Andimaz Kahfi) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily mengutuk aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, pada Rabu, (13/11/2019).

Menurut Ace, aksi bom bunuh diri tersebut sangatlah biadab.

"Ini tindakan yang luar biasa biadab. Mereka berani melakukan tindakan teror di jantung vital keamanan negara, di kantor kepolisian," kata Ace.

Ace meminta pihak kepolisian meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugasnya. Apalagi pelaku teror sekarang sudah berani mendatangi kantor keamanan atau kepolisian.

"Pihak keamanan harus meningkatkan kewaspadaan tinggi dalam menghadapi teror ini. Terorisme tidak hanya di tempat publik tetapi juga di kantor keamanan," katanya.

Baca: Pelaku Bom Bunuh Diri Diduga Kenakan Jaket Grab, Ini Pernyataan Presiden Grab Indonesia

Dengan adanya kejadian tersebut, Ace mengatakan bahwa program deradikalisasi harus tetap dilanjutkan. Namun, program deradikalisasi bukan hanya menjadi tanggungjawab BNPT saja.

"Tetapi harus lintas koordinasi dengan berbagai Kementerian dan lembaga, seperti Kepolisian dan Intelijen, bukan hanya Kementerian Agama," pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Dugaan bom bunuh diri atau suide bombing terjadi di halaman parkir Mapolresta Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pukul 08.45 WIB. Ledakan terjadi saat tengah ramai warga tengah membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Mapolresta Medan.

Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, dalam wawancara via telepon dengan Kompas Tv, Rabu (13/11/2019).

"Setiap mako Polri telah melakukan pengamanan. Tapi, kebetulan pada hari ini masyarakat cukup banyak berbondong-bondong datang untuk membuat SKCK. Tapi, kejadian ledakan belum sampai ke sentral pelayanan SKCK, tapi di halaman parkir," ujar Dedi.

Diketahui, pemerintah terhitung 11 hingga 24 November 2019, melakukan pembukaan pendaftaran CPNS untuk sejumlah kementerian dan lembaga. SKCK merupakan salah satu syarat kelengkapan pengajuan pendafaran CPNS tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal M Iqbal menambahkan, kejadian ledakan bom bunuh diri terjadi di halaman parkir Mapolresta Medan saat jajaran petugas polresta tengah melaksanakan apel pagi.

Baca: Edy Rahmayadi Koordinasi dengan Kapolda Amankan Objek Vital di Sumut

Ledakan tersebut mengakibatkan seorang pria yang diduga pelaku bom bunuh diri meninggal dunia dan lima anggota Polresta Medan mengalami luka ringan. Selain itu, beberapa mobil dinas kepolisian rusak.

Hingga saat ini, petugas Laboratorium Forensik dan Inafis dari Polda Sumatera Utara masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ratusan petugas kepolisian melakukan pengamana di dalam dan di sepanjang Jalan HM Said, Sidorame Bar I, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Petugas kepolisian meminta warga dan wartawan untuk menjauh sekitar 20 meter dari pintu masuk Mapolresta Medan. Sebab, ada sejumlah material diduga sisa ledakan yang terlempar hingga keluar Mapolresta Medan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas