Seniman Djaduk Ferianto Tutup Usia Karena Serangan Jantung
Seniman RM Gregorius Djaduk Ferianto tutup usia di kediamannya Yogyakarta, Rabu dinihari, Djaduk menghembuskan nafas terkhir karena serangan jantung.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seniman RM Gregorius Djaduk Ferianto tutup usia di kediamannya Yogyakarta, Rabu (13/11/2019), pukul 02.30 WIB.
Kabar duka ini disampaikan oleh sang kakak yakni Butet Kertaredjasa.
Di kutip dari laman Kompas.com, Djaduk menghembuskan nafas terkhir karena serangan jantung.
Djaduk memiliki riwayat sakit jantung.
Sebelum meninggal, almarhum sempat merasa kesemutan di tubuh saat bangun tidur.
Dikutip dari laman Kompas.com, hal itu diungkapkan oleh Novindra Dirantara.
Djaduk yang baru pulang dari rapat Ngayogyajaz masih terlihat sehat meski ia terlihat sedikit lelah.
"Walaupun terlihat lelah," ujar Vindra.
Vindra mengatakan seusai rapat Djaduk beristirahat untuk tidur.
Namun ditengah tidurnya Djaduk terbangun dan merasa kesakitan.
Djaduk merasa tubuhnya kesemutan dan bicaranya sudah tidak jelas.
"Saat bangun, beliau merasa kesemutan di tubuh dan bicaranya sudah enggak jelas," kata Vindra.
Kabar duka ini disampaikan pertama kali oleh kakaknya Butet Kertaredjasa yang juga seorang seniman.
Melalui akun media sosial Instagram, Butet mengabarkan berita duka ini.
Butet mengunggah foto berlatarbelakang warna hitam beserta tulisan "Sumangga Gusti" yang berarti Silahkan Gusti.
"RIP Djaduk Ferianto", tulis Butet pada unggahannya di Instagram.
Jenazah Djaduk rencananya akan dikebumikan hari ini sekitar pukul 15.00 WIB.
Ia akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Pria asli Yogyakarta ini meninggal di usia 55 tahun.
Kepergian Djaduk meninggalkan lima anak dan seorang istri.
Djaduk Ferianto merupakan seorang seniman kebangsaan Indonesia.
Ia merupakan aktor, musikus dan sutradara.
Dalam bidang musik Djaduk lebih konsentrasi pada musik - musik tradisi.
Djaduk adalah salah satu anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.
Tumbuh di Yogyakarta yakni kota yang dekat dengan kesenian mendukung Djaduk untuk mengembangkan bakatnya di dunia musik dan teater.
Selain itu, Djaduk juga tumbuh di keluarga seniman.
Ia merupakan putra dari pelukis dan koreografer senior Bagong Kussudiardja.
Kakaknya Butet Kertaradjasa, merupakan seorang pelawak dan pemeran teater terkenal di Indonesia. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma) (Kompas.com/Gloria Setyvani Putri/Kurnia Sari Aziza)