Soal Konsep Wisata Halal yang Ditolak Gubernur Bali, Wishnutama Berikan Tanggapan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebut tak pernah keluarkan wacana wisata halal di Toba dan Bali.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebut tak pernah keluarkan wacana wisata halal di Toba dan Bali.
Dilansir dari tayangan KompasTV, Wishnutama Wishnutama justru ingin buat wisatawan muslim nyaman saat kunjungi Toba dan Bali.
Selain itu dirinya menyebut berpegang pada pandangan dan komitmennya dalam dalam menghargai budaya, kearifan lokal, dan keberagaman.
“Saya cenderung bicara soal Muslim, bagaimana kan banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang mayoritas bukan beragama Islam," terangnya.
Pihaknya mengatakan walaupun demikian tentu juga harus disiapkan fasilitas makanan, fasilitas ibadah, tempat wudhu, dan lain sebagainya.
Sehingga wisatawan muslim juga merasa nyaman dan aman, itu penting.
"Dan itu akan menjadi prioritas ke depan," imbuhnya.
Sementara itu seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster, justru keberatan jika Bali tidak ramah dengan wisatawan muslim.
Pro dan kontra wacana Danau Toba dan Bali akan dijadikan wisata halal dan ramah wisatawan muslim, I Wayan Koster, gubernur Bali justru merasa keberatan ,jika bali tidak ramah muslim.
Menurut gubernur Bali, semestinya Menparekraf Wishnutama, memahami kebijakan pembangunan pariwisata yang selama ini berjalan.
Bali dari dulu berkembang dengan pariwisata berbasis budaya.
Bali sangat toleran terhadap wisatawan, tanpa memandang agama tertentu, ras, dan suku serta asal.
"Bali ini adalah berbasis budaya, dan sudah berjalan dengan sangat baik, dan menjadi wisata yang disegani oleh masyarakat dunia, tanpa menggunakan embel-embel lain," ujar Gubernur Bali.
"Apabila bali itu dilekatkan dengan tagline lain-lain seperti wisata halal atau wisata yang ramah pada wisatawan muslim, itu saya tolak, itu tidak boleh, biar Bali berkembang secara alami sesuai dengan kultur di Bali," tutupnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)