Surya Tjandra Ceritakan Cepatnya Proses Pemanggilan Hingga Pelantikannya Sebagai Wamen ATR/BPN
Dalam prosesnya, ia berujar ketua umum PSI, Grace Natalie yang meneleponnya langsung supaya datang ke istana atas perintah presiden.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surya Tjandra, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menceritakan cepatnya proses pengangkatannya sebagai wakil menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesaat sebelum dilantik.
Dalam prosesnya, ia berujar ketua umum PSI, Grace Natalie yang meneleponnya langsung supaya datang ke istana atas perintah presiden.
"Hari Jumat saya dilantik, Kamis malamnya saya ditelepon ketua umum PSI untuk datang ke istana jam 9. Ketua umum bilang mungkin mau di tawari jadi wakil menteri. Tentu kita senang dan berharap saya menerima tawaran itu" ujarnya, Kamis (14/11/2019) dalam sesi wawancara khusus dengan Tribunnews.com.
Baca: Tanggapi Anggaran Janggal DKI, Politisi PSI Rian Ernest Soroti Sikap Anies Baswedan: Ngeles Aja Itu
Ia berujar dalam prosesnya presiden sempat melakukan sesi wawancara pada ke-12 calon wakil menteri yang saat itu dipanggil sebagai bagian dari seleksi, termaksud dirinya.
"Rupanya memang masih ada interview. presiden mewawancara kami 12 orang. Mungkin itu bagian dari proses seleksi. Setelah itu jam 2 siang persiapan untuk pelantikan" lanjut Wamen ATR/BPN
Lulusan fakultas hukum Universitas Indonesia itu mengaku tidak ada persiapan khusus ketika sudah dipastikan bahwa dirinya akan dijadikan wakil menteri. Bahkan ia baru sempat mengabari sang istri sesaat menjelang pelantikan.
Baca: Surya Tjandra Mengaku Tidak Punya Waktu Untuk Salurkan Hobinya Bersepeda Setelah Jadi Wakil Menteri
"Jadi tidak ada persiapan khusus, karena mendadak. Setelah selesai, saya siap-siap. Lalu diberikan undangan kalau mau mendatangkan keluarga. Baru saya telepon istri. Jadi yang datang hanya istri saya" lanjutnya
Karena cepatnya proses pemanggilan hingga pelantikan, sang istri bahkan sampai harus menyewa kebaya yang akan dipakai pada saat proses pelantikannya.
"Jadi prosesnya cepat sekali. Bahkan baju kebaya juga menyewa, karena istri kan tidak punya baju kebaya" ujarnya.
Baca: Ketika Politisi PSI William Aditya Ditanya Latar Belakangnya, M Qadari: Ini Rising Star Ini Ya?
Wamen ATR/BPN tersebut juga harus melaporkan harta kekayaannya pada lembaga penyelenggaraan negara terkait.
"Istri rupanya juga harus hadir, karena nantinya kami akan saling jaga. Bahkan laporan untuk laporan kekayaan saja ternyata harta suami istri. Jadi kami saling jaga," ujarnya.