Traffic Hero, Cara Jasa Raharja Apresiasi Pahlawan di Jalan Raya
Selain apresiasi tinggi, PT Jasa Raharja (Persero) juga turut membantu para kandidat untuk mengembangkan dan melanjutkan apa yang telah mereka buat
Editor: Eko Sutriyanto
![Traffic Hero, Cara Jasa Raharja Apresiasi Pahlawan di Jalan Raya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jasa-raharja-kota-semarang-bersihkan-rambu-rambu-lalin-darat_20190809_225535.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Raharja (Persero) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) melaksanakan Traffic Hero.
Traffic Hero adalah cara PT Jasa Raharja (Persero) untuk mengapresiasi masyarakat entah itu kelompok atau perorangan yang memiliki kepedulian terhadap keselamatan dalam berkendara di jalan raya.
Dalam hal ini bisa seperti melakukan kegiatan penunjang keselamatan di jalan, menemukan alat atau melakukan kampanye yang dapat meningkatkan kesadaran mengenai keselamatan berkendara di jalan raya.
Selain apresiasi tinggi, PT Jasa Raharja (Persero) juga turut membantu para kandidat untuk mengembangkan dan melanjutkan apa yang telah mereka buat dan lakukan selama ini.
Dengan melakukan hal tersebut, PT Jasa Raharja (Persero) berharap para Traffic Hero akan memberikan manfaat dan menginspirasi banyak orang, agar ikut peduli terhadap keselamatan berkendara di jalan raya.
“Jasa Raharja sangat mengapresiasi dan akan memberikan bantuan sehingga mereka bisa mengembangkan apa yang mereka buat dan lakukan selama ini. Diharapkan mereka akan menjadi role model yang dapat menginspirasi banyak orang agar turut peduli tentang keselamatan berkendara di jalan raya,” tutur Myland, Direktur Keuangan PT Jasa Raharja (Persero).
Ada 10 penerima apresiasi dan bantuan PT Jasa Raharja (Persero) melalui Traffic Hero.
Ke- 10 Traffic Hero ini terdiri dari komunitas dan perorangan yang memiliki nilai Dampak, Integrasi, Komunikasi, Apresiasi, Unjuk Kinerja atau bisa disebut “DIKAU”.
Hal ini berarti mereka memiliki dampak yang bermanfaat bukan hanya bagi masyarakat namun juga untuk Indonesia.
10 Traffic Hero ini terdiri dari enam perorangan dan empat komunitas.
Berikut adalah penerima perorangan.
Pertama seorang siswa bernama Rapi Anwar Basari yang membuat alat disiplin berkendara. Alat ini merupakan sensor yang dapat mendeteksi apakah pengemudi menggunakan helm dan memiliki SIM, jika tidak maka mesin motor tidak akan menyala.
Kedua, ada Egi Pratama, Rais Naufal dan Ghiffari Ahmad yang membuat Rivest. Rivest merupakan sistem pemantauan kecelakaan.
Yang dapat membantu melaporkan kecelakaan secara realtime ke kantor kepolisian dan dinas perhubungan. Ketiga, Gilang Maulana yang membuat aplikasi Mbot. Aplikasi ini merupakan alat yang berfungsi untuk mendeteksi marka jalan.
Keempat, M. Firman Nuruddin, Riamizar Surya B. dan M. Ronny Ardianto yang menciptakan Avion (Audio To Vibration). Avion adalah alat bantu bagi penyandang tunarungu untuk mengubah bunyi klakson kendaraan menjadi getaran.
Kelima, Manik yang menemukan helm anti kantuk. Keenam, ada siswa SMK Texar Karawang bernama Adhi Prasetyo dan M. Ricky Firdaus yang didampingi oleh Nurhayat Arif membuat alat pengurai kemacetan.
Lalu ada empat komunitas yang mewakili kelompok di Traffic Hero yaitu SUPELTAS (Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas) di Surakarta, Komunitas Edan Sepur Indonesia yang sering mengadakan kegiatan #DisiplinPerlintasan di akhir pekan.
Kemudian Komunitas Team Saber (Sapu Bersih) yang merupakan komunitas relawan penyapu ranjau paku di wilayah Jakarta dan yang terakhir ada Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) yang bersama dengan POLRI mengadakan Milenial Road Safety Festival untuk memberikan penyuluhan kepada milenial agar sadar mengenai aturan berkendara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.