Kritik Keras PKS ke Sukmawati: Hati-hati Membuat Statement yang Berkaitan Keyakinan Agama
PKS meminta semua pihak justru memberikan pernyataan yang mempersatukan antara umat beragama, bukan malah sebaliknya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melontarkan kritik keras terhadap Sukmawati Soekarnoputri yang membuat pernyataan membandingkan jasa mantan Presiden RI Soekarno dengan Nabi Muhammad SAW di sebuah acara forum diskusi dengan mahasiswa pekan lalu.
"Semua pihak harus hati-hati jika membuat statement yang berkaitan dengan keyakinan agama. Karena hal itu sangat sensitif dan dapat memicu kegaduhan yang tidak perlu," kata politisi PKS Suhud Aliyudin, Minggu (17/11/2019).
PKS, kata Suhud, meminta semua pihak justru memberikan pernyataan yang mempersatukan antara umat beragama, bukan malah sebaliknya.
Dia menegaskan, tak selayaknya sosok publik memberikan pernyataan yang menyinggung isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golong (SARA). PKS menilai, hal tersebut akan isu yang sangat sensitif.
"Sebaiknya tokoh publik buat statement yang mempersatukan dan yang mendorong pada persatuan. Jangan buat keruh suasana," ungkapnya.
Baca: Ustad Yusuf Mansyur: Sukmawati Sudah Offside, Umat Islam Agar Tahan Emosi
Dia juga menilai, seharusnya Sukmawati bisa menjadi teladan bagi generasi penerus bangsa.
"Beliau seharusnya menjadi teladan bagi generasi muda," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sukmawati dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh organisasi masyarakat Forum Pemuda Islam Bima, Sabtu (16/11/2019).
Dilaporkan Menista Agama
Laporan terhadap Sukmawati itu dilayangkan atas nama Imron Abidin yang mewakili Forum Pemuda Islam Bima.
Kuasa hukum pelapor Dedi Junaedi mengatakan, Sukmawati dilaporkan karena pernyataannya di salah satu forum diskusi.
Baca: Gerindra Dukung PKS Bentuk Kekuatan Oposisi Kritisi Pemerintahan Jokowi-Maruf
"Ibu Sukmawati kan sedang mengadakan forum diskusi masalah radikalisme dan terorisme. Nah, ini beliau menyampaikan beberapa poin yang menurut kami perbuatan penistaan terhadap agama Islam," ujar Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.
"Kami ini keberatan terhadap pernyataan Ibu Sukma dalam diskusi tertanggal 11 November 2019 itu yang beredar lewat video di Youtube" lanjut dia.