Politikus PPP Minta KemenPAN RB Prioritaskan Penerimaan CPNS Untuk Guru Agama
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diminta untuk memprioritaskan penerimaan guru agama dalam penerimaan CPNS.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PPP, Syamsurizal, meminta kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) untuk memprioritaskan penerimaan guru agama dalam penerimaan CPNS.
Menurutnya, guru agama merupakan tiang dari moral bangsa.
Syamsurizal menilai, kemunduran moral bangsa yang terjadi saat ini perlu segera dibenahi.
Caranya dengan memberikan pendidikan moral melalui pendidikan agama.
Baca: 3 Juta Pelamar Sudah Buat Akun SSCN, BKD Jateng Rilis 4 Formasi Pendidikan Sepi Peminat di CPNS 2019
Hal itu dikatakannya dalam rapat perdana Komisi II DPR dengan Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Senin (18/11/2019).
"Kami dari PPP, dalam penerimaan PNS ini kami berharap dapat diprioritaskan pada guru dan gurunya pada guru agama karena kita sekarang bicara soal moral. Apa yang terjadi sekarang ini ada dekadensi moral yang signifikan," kata Syamsurizal di Ruang Rapat Komisi II DPR, Senayan, Jakarta.
Selain itu, ia menilai permasalahan moral tak hanya terjadi di Indonesia.
Baca: Wakil Ketua Umum PPP Minta Sukmawati Minta Maaf dan Janji Tidak Mengulangi
Hal serupa terjadi juga di banyak belahan dunia lain.
Tak hanya itu, ia menyinggung kiamat akibat kemunduran moral.
"Bahkan di hampir sebagian besar belahan bumi dunia persoalannya adalah persoalan moral ini yang buat dunia ini akan segera kiamat karena masyarakat kita sudah kurang moralnya dan terjadi dekadensi moral," ucapnya.
Karena itu, lanjut Syamsurizal, Indonesia melalui penerimaan CPNS perlu ikut bergerak.
Baca: Sepak Bola dan PNS, Inilah Formasi Skuat Timnas Indonesia yang Kini Berstatus Aparatur Sipil Negara
Caranya dengan menyediakan SDM guru agama yang baik untuk pendidikan moral.
"Kami sarankan prioritas penerimaan guru agama yang bisa memberikan ajaran soal moral ini. Itu yang pertama," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.