Teror Penyiraman Sperma, Pelaku Gunakan Plat Nomor Palsu dalam Aksinya
Pelaku teror pelemparan sperma yang viral di media sosial kini sudah berhasil di tangkap polisi. Kasus ini terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pelemparan sperma yang geger di media sosial ternyata menggunakan kendaraan yang berpelat nomor palsu.
Hal tersebut sempat menyulitkan pencarian oleh polisi.
Seorang perempuan di Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban pelemparan sperma oleh orang tak dikenal.
Korban sempat mengambil gambar pelaku yang duduk di atas kendaraannya.
Melansir dari TribunPalu, nomor kendaraan yang digunakan pelaku pun terlihat dengan jelas, yaitu Z 5013 LB.
Namun sayang, berdasarkan keterangan suami korban, plat nomor itu palsu sehingga menyulitkan pencarian polisi.
Kejadian ini berawal saat korban tengah menunggu datangnya ojek daring pada Rabu (13/11/2019).
Tak lama kemudian, pelaku dengan menggunakan sepeda motor mendekati korban sambil mengajak bicara.
Namun kemudian, tanpa diduga pelaku melemparkan spermanya ke arah korban sambil melaju kencang naik sepeda motornya.
"Makin lama dia ngeliatin terus. Saya ada kesempatan untuk moto, ambil foto dia. Dia tahu saya ngambil foto. 'Bu, foto saya' katanya dia gitu. Saya diem aja sambil ketakutan," ungkap korban dalam kanal Youtube KompasTV.
Namun, ia mengatakan sebelum kejadian sempat menelpon suami, tetapi suaminya berada di luar kota.
"Nggak lama saya telepon suami. Suami lagi di luar kota kan, pura-pura nelpon. 'Pi, cepet jemput Pi..., mungkin dia ketakutan. Pas saya lagi telepon, dia pergi sambil lempar sperma. Untung saya cepet berdiri. Berdiri loncat gitu kan ke sebelah kanan, jadi nggak kena," kisahnya.
Barang bukti berupa foto pelaku kemudian diberikan ke pihak kepolisian agar pelaku dapat segera ditangkap.
Suami korban juga meminta bantuan warganet dengan memposting foto terduga pelaku di media sosial.
Tenyata banyak pesan dari korban yang mengalami hal yang sama.
Berdasarkan informasi dari akun media sosial suami korban, korban LR membuat laporan ke Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota pada 14 November 2019.
Dalam surat tanda bukti laporan/pengaduan, tertulis uraian singkat kejadian:
"Pada hari Rabu tanggal 13 November 2019 sekira jam 14.45 di TKP telah terjadi kejahatan terhadap kesusilaan,
asal mula kejadian sewaktu Pelapor sedang menunggu temannya di TKP tiba-tiba datang Terlapor dengan menggunakan R2 menanyakan mau kemana dan lain sebagainya,
lalu Terlapor memasukkan tangannya ke dalam celana sambil memegang kemaluannya dan menggesekkan ke jok sepeda motornya,
beberapa saat kemudian tiba-tiba Terlapor membuangkan spermanya ke arah Pelapor sambul pergi dengan sepeda motornya,
dengan adanya kejadian tersebut Pelapor melaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota untuk pengusutan lebih lanjut."
Kasus ini ditangani polisi setelah ramai informasi kasus teror sperma serta telah adanya laporan korban ke kepolisian pada Jumat (15/11/2019) lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya AKP Dadang Sudiantoro mengatakan, pelaku yang diburu sesuai dengan ciri-ciri laporan korban selama ini.
Di sisi lain, AKBP Anom Karibianto menerangkan pelaku sempat berbicara tak senonoh dengan korban LR, sambil menggesek-gesekan alat vitalnya ke jok motor yang dikendarainya.
Tangan pelaku dimasukkan ke dalam celananya dan melempar spermanya ke korban.
Tapi korban yang waspada sejak awal sempat berkelut sehingga tidak sampai mengenai tubuhnya.
Menurut Anom, tindakan tersangka dinilai tidak rasional, karenanya dia akan mendatangkan psrikiater.
"Sejauh ini tersangka pun belum mengungkapkan latar belakang sampai berbuat seperti itu," katanya.
Anom menambahkan, tersangka mengaku melakukan perbuatan itu hanya tiga kali.
Sementara dari respons netizen atas unggahan kasus itu di Facebook suami LR ada belasan perempuan yang mengaku pernah mengalami hal serupa.
Melansir dari Tribunnews, ternyata selain LR, korban lain bernama inisial ND.
ND merupakan warga di kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya.
Dirinya saat kejadian menceritakan sedang melintas di sekitar jalan Panyerutan.
"Saya lari ke tempat ramai di perempatan Jalan HZ Mustofa. Pelaku seketika menyipratkan sperma ke arah muka saya dan langsung kabur. Padahal di sana banyak orang," ujarnya.
Akibat mengalami tindakan pelecehan seksual tersebut, karyawati di salah satu mal di Tasikmalaya itu langsung kabur.
Kronologi Penangkapan
Ketua RT di lokasi kejadian kaget adanya penangkapan tersangka teror penyiraman sperma.
"Saya juga kaget Sidiq ditangkap oleh Polisi. Kirian tadi siapa orang yang ke rumah saudaranya itu," ucapnya pada wartawan.
Asep menambahkan, dirinya tidak mengetahui kasus apa yang menimpa salah seorang warganya itu.
Dirinya mengaku diberitahu warga bahwa sang pelaku merupakan target kepolisian dalam kasus tindak kejahatan asusila.
"Kalau persisnya saya tidak tahu. Tapi, kita tahunya di berita-berita kasusnya," ujar Asep.
Kini pelaku telah diamankan di Ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota untuk dimintai keterangan.
Sebelum pelaku ditangkap polisi, suami dari salah seorang korban memviralkan foto pelaku agar mempermudah pencarian polisi. (*)
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)