Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lewati Jalan Sempit dan Berlekuk, Jujun Junaedi Bawa Sendiri Bahan Untuk Buat Helikopter

Akses jalan yang sulit tak menyurutkan semangat Jujun Junaedi (42) untuk terus membuat helikopter di Sukabumi, Jawa Barat.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Lewati Jalan Sempit dan Berlekuk, Jujun Junaedi Bawa Sendiri Bahan Untuk Buat Helikopter
Tribunnews/Irwan Rismawan
Helikopter rakitan karya warga Sukabumi, Jujun Junaedi (45) di kediaman Jujun Junaedi di Kampung Cibubuay, Darmareja, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019). Helikopter rakitan yang dinamai Gardes JN77 itu bermesin genset dan hanya menghabiskan dana Rp 30 juta. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Akses jalan yang sulit tak menyurutkan semangat Jujun Junaedi (42) untuk terus membuat helikopter di Sukabumi, Jawa Barat.

Diketahui, jalan untuk menuju kediaman Jujun Junaedi hanyalah jalan setapak berliku yang dapat dilewati satu sepeda motor.

Yeti (37), istri Jujun, mengatakan sang suami membeli sendiri bahan-bahan untuk merakit helikopter.

Biasanya bahan tersebut dibeli pada hari Sabtu selepas Jujun kerja.

Baca: Jujun Junaedi Biasanya Manfaatkan Waktu Usai Pulang Kerja Atau Hari Libur Untuk Buat Helikopter

"Bahan-bahannya itu semua beli sendiri. Kadang nyewa mesin (untuk membantu merakit) dari tempat kerjanya," ujar Yeti, ketika ditemui Tribunnews.com, Rabu (20/11/2019).

Demikian juga ketika membawa bahan-bahan untuk membuat Helikopter, Jujun jarang meminta bantuan orang lain.

Berita Rekomendasi

Hanya sekali waktu ketika Jujun harus membawa sebuah pipa besar.

Biasanya, kata Yeti, sang suami mengikatkan bahan yang dibelinya pada kendaraan roda dua yang dikendarainya secara bertahap.

Baca: Psikolog: Aksi Teror Sperma di Tasikmalaya Disebabkan Pelaku Telat Memiliki Pasangan

"Bawanya nggak langsung gitu. 1 hari beberapa batang (besi). Setiap hari dibawa pakai motor saja, ditaruh dipinggir, diiket. Kan nanti dirangkai dan dilas disini," kata dia.

"Selama ini bawa sendiri. Paling pernah satu kali, itu bawa pipa kayaknya berat, nyampe malam, itu berdua bawanya. Kalau yang ringan biasa itu sendiri," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengaku tak terlalu mengetahui dimana sang suami membeli bahan untuk merakit helikopter tersebut.

Begitu pula dengan cara membuat helikopter.

"Kalau soal mesin saya nggak tahu ya beli dimana atau buatnya gimana," katanya.

Baca: Pelaku Pelemparan Sperma di Tasikmalaya ternyata Pernah Kepergok Intip Wanita Mandi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas