Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bank Indonesia Siapkan Inovasi Guna Permudah dan Mengamankan Transaksi e-Commerce

Bank Indonesia bahkan menyebutkan bahwa di tahun 2019 ini, jumlah transaksi e-commerce per bulannya mencapai Rp 11–13 triliun

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bank Indonesia Siapkan Inovasi Guna Permudah dan Mengamankan Transaksi e-Commerce
417marketing.com
ilustrasi e-commerce 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTABank Indonesia telah siap memberikan pengamanan dalam sistem pembayaran dari berbagai macam bank.

Bank Indonesia juga menyiapkan banyak inovasi sehingga setiap pembeli semakin mudah dan aman melakukan pembayaran dalam transaksi e-commerce di dalam maupun luar negeri, baik melalui uang elektronik hingga paylater yang kini menjadi pilihan pembayaran.

“Dulu waktu melakukan pembayaran, klik pembayaran dalam laman bank yang menunggu waktu lagi. Sekarang lebih mudah lagi. Ada uang elektronik, harus pakai OTP dan lain sebagainya,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Pungky P Wibowo saay diskusi bertajuk Peran E-Commerce dalam Mendorong Peningkatan Industri Pembayaran Digital di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Seperti diketahui beberapa tahun terakhir, berbagai platform e-commerce bermunculan di tanah air dan tumbuh dengan drastis.

Bank Indonesia bahkan menyebutkan bahwa di tahun 2019 ini, jumlah transaksi e-commerce per bulannya mencapai Rp 11–13 triliun.

Berdasarkan prediksi McKinsey, pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat delapan kali lipat dari total belanja online senilai US$8 miliar pada 2017 menjadi US$55 miliar hingga US$65 miliar pada 2020.

Baca: Bantu Cerdaskan Anak Indonesia, JD.ID Gelar Program Sosial “JDPeduli

Semakin berkembangnya pasar e-commerce ini, turut mengubah gaya hidup masyarakat dalam sistem pembayaran.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini dapat terlihat dari beberapa e-commerce yang paling diminati oleh pengguna seperti Shopee dan Tokopedia, dimana terbukti pembayaran elektronik semakin meningkat saat belanja online.

Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Mercy Simorangkir mengatakan, meski Bank Indonesia memberikan perlindungan keamanan data maupun kemudahan sistem pembayaran, konsumen tetap harus melakukan keamanan datanya secara pribadi.  

"Dua faktor penting untuk meningkatkan optimalisasi sistem pembayaran digital dalam transaksi e-commerce adalah membangun trust dan membangun edukasi dari masyarakat untuk pindah ke cashless," katanya.

Sementara Joshua Dharmawan dari Indonesia E-commerce Association (idEA) menyebut, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk melindungi pembeli dan penjual dalam bisnis online.

Saat ini yang telah dilakukan oleh regulator adalah batasan bagi setiap akun hanya memiliki tiga nomor telepon namun itu tidak cukup.

Baca: BI: Utang Luar Negeri Indonesia Tembus 395,6 Miliar Dollar AS


"Keamanan atau perlindungan bagi pelaku bisnis online harus semakin baik sebab, saat ini Internet telah menjadi media yang menarik untuk digunakan masyarakat. Rata-rata dari 50 persen penduduk Indonesia menggunakan Internet hingga delapan jam sehari," katanya. 

Data Survey Perilaku Belanja Online 2019 yang dirilis Pusat Data dan Analisa Tempo (PDAT) juga menunjukkan saat ini pembayaran secara elektronik lebih banyak diminati.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas