Komentar para Millenial yang Ditunjuk Jadi Staf Khusus Presiden
Begin Komentar Para Millenial yang Ditunjuk Jadi Staf Khusus Presiden, mengucapkan terimakasih atas kepercayaan Presiden kepada anak muda.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
“Jadi saya berkomitmen kepada Pak Presiden bahwa mari kita membangun Indonesia dari Papua. Jadi selama ini kan membangun Papua dari Indonesia, ini kita balik membangun Indonesia dari Papua itu narasi yang akan kita usung ke depannya,” ujar Billy.
Tak hanya itum komentar juga datang dari Putri Indahsari Tanjung yang merupakan putri dari Chairul Tanjung.
Ia mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang mempercayainya menjadi stafsus meski masih berumur 23 tahun.
“Jadi memang saya dari umur 15 tahun sudah berkarya sendiri. Mencoba untuk independen. Sebenarnya awalnya juga dari pressure karena semua orang pasti nyambung-nyambungin saya sama bapak saya. Akhirnya saya mau mencoba saya bisa apa sih sebenarnya. Akhirnya saya diumur 15 tahun mendirika creativepreneur,” terang Putri
Menurutnya, saat ini Indonesia membutuhkan banyak anak muda yang kreatif lagi mempunyai entrepreneurship mindset.
Kita pingin banget bisa karena saya percaya bahwa Indonesia butuh lebih banyak lagi anak-anak muda yang kreatif yang punya entrepreneurship mindset, karena dengan lebih banyak lagi pengusaha muda pasti masalah-masalah Indonesia lebih banyak solusinya,” kata Putri.
Sementara itu, Ayu Kartika Dewi (36 tahun) yang merupakan pendiri dan mentor lembaga SabangMerauke (Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali) mengatakan, Indonesia seharusnya lebih maju dan damai kedepannya.
“Kalau orang bisa berpikir kritis, bisa berkolaborasi itu harusnya Indonesia bisa lebih damai. Jadi kalau kita ngomongin toleransi itu enggak jauh-jauh dari kemampuan orang berpikir kritis,” tutur Ayu.
Ayu pun menekankan pentingnya untuk anak-anak muda memiliki 21st century skills guna menjadi penopang majunya Indonesia.
“Jadi kalau saya pribadi dan teman-teman percaya sekali bahwa kita penting untuk punya 21st century skills, jadi ada 4C mulai dari critical thinking, creativity, communication, sama collaboration,” kata Ayu Kartika Dewi.
Adapun Angkie Yudistia (32 tahun), anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur melalu Thisable Enterprise mengemukakan, disabilitas bukanlah suatu halangan.
Menurutnya, sudah waktunya kelompok minoritas untuk dianggap setara.
“Turut bangga saya berdiri di sini mewakili sebagai Thisable Enterprise yang saya bangun 8 tahun, di mana sudah waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas tetapi kita dianggap setara, membentuk lingkungan inklusi dengan melalui Staf Khusus Presiden,” kata Angkie.
Berlangsung Santai