Belva Devara Bongkar Proses Panjang Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi, Berawal dari Rapat Terbatas
Belva Devara mengungkapkan, ada proses yang panjang terkait pertemuannya dengan Jokowi sebelum ia resmi ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden.
Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Adamas Belva Syah Devara atau akrab dipanggil Belva, mengungkapkan proses dirinya bisa ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Belva Devara sebelumnya sudah dikenal masyarakat sebagai CEO dan pendiri bimbingan belajar online Ruangguru.
Ia diperkenalkan oleh Presiden Jokowi sebagai Staf Khusus Presiden pada Kamis (21/11/2019) lalu.
Belva masuk sebagai satu di antara Staf Khusus Presiden di kalangan usia muda atau milenial.
Dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Belva Devara mengungkapkan, ada proses yang panjang terkait pertemuannya dengan Jokowi sebelum ia resmi ditunjuk menjadi Staf Khusus Presiden.
Belva mengaku sebelumnya sering berdiskusi dengan Presiden Jokowi terkait sektor pendidikan, mengingat Belva yang mempunyai posisi sebagai CEO Ruangguru.
"Prosesnya pasti panjang, saya dan Bapak Presiden juga sudah sering berdiskusi mengenai sektor pendidikan," ujar Belva, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Ia mengatakan, pada tahun 2017, dirinya bertemu dengan Jokowi saat diundang menghadiri rapat terbatas di Istana Bogor.
"Tentunya dulu saya juga diundang pada rapat terbatas di Istana Bogor, itu tahun 2017," jelasnya.
Selain diundang dalam rapat terbatas oleh Presiden Jokowi, Belva berujar pernah bertemu Jokowi saat menghadiri acara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Setelah itu juga bertemu di beberapa kesempatan lain, di ITB waktu itu di acara Kemendikbud juga, jadi memang prosesnya sudah panjang," lanjut Belva.
Dalam konferensi pers tersebut, Belva juga menyampaikan rasa bangganya terhadap Presiden Jokowi.
"Tentunya saya bangga mempunyai presiden seperti bapak Jokowi, idola kami semua sebenarnya," ungkap dia.
"Ini merupakan kesempatan kepada kami juga untuk belajar dari Beliau, dan juga berkontribusi di sektor kami masing-masing," lanjut Belva.
Belva menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Presiden Jokowi atas penunjukannya menjadi Staf Khusus Presiden.
Ia tidak menyangka dengan pemilihan itu, mengingat sebelumnya di negara lain jarang ada Staf Khusus Presiden dari kalangan usia muda.
"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi, karena rasanya tidak membayangkan di pemerintahan sebelumnya di negara-negara lain, anak-anak muda seperti kita masuk ke ring satunya istana," ujar Belva.
Dirinya mengatakan pemilihan itu adalah sebuah komitmen besar dari Presiden untuk anak-anak muda ikut berkontribusi dalam pemerintahan.
Selain itu diharapkan, anak-anak muda bisa mulai peduli dengan pemerintahan Indonesia.
"Ini merupakan komitmen besar juga dari bapak Presiden, bahwa anak-anak muda ini, anak-anak milenial ini juga harus ikut serta dalam kegiatan publik, yang tadinya apatis sekarang tidak boleh apatis lagi," ungkapnya.
Ditanya mengenai apa tujuan dan rencana ke depan setelah penunjukkan Staf Khusus Presiden, Belva menyampaikan akan ada terobosan yang dilakukan sesuai dengan sektor masing-masing.
Belva mengaku akan melakukan terobosan yang berkaitan dengan latar belakangnya, yaitu dari bidang pendidikan, teknologi, dan kewirausahaan.
"Tentunya banyak sekali sektor strategis yang akan kami garap begitu, terutama saya sendiri dari bidang pendidikan, kepemudaan, kewirausahaan, dan lain-lain," ungkapnya.
Belva juga mencoba menyampaikan sektor-sektor yang mungkin akan digarap oleh keenam stafsus lainnya.
"Mungkin Putri bidang kreatif, Angkie bidang disabilitas dan daerah tertinggal, Mas Amin mungkin ke santri dan lainnya, lalu mungkin Ayu di bidang toleransi, dan Taufan mungkin di fintek," ujar Belva.
Dirinya mengaku akan bekerja dengan baik, dan berusaha memenuhi harapan dari Presiden Jokowi.
"Kami sektornya masing-masing berbeda, tentunya ini adalah amanah yang besar, dan kami akan bekerja sekuat kami, untuk bisa memenuhi ekspektasi bapak presiden, dan untuk kemajuan Indonesia," ujarnya.
Dikutip dari siaran pers yang disampaikan oleh Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, ketujuh Staf Khusus Presiden dari milenial ini akan memberikan masukan konstruktif-inovatif dunia milenial kepada Presiden Joko Widodo, "Milenial adalah masa depan Indonesia."
Daftar nama 7 Staf Khusus Presiden, yaitu:
1. Angkie Yudistia, Pendiri Thisable Enterprise
2. Aminuddin Ma’ruf, Mantan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Periode 2014-2017.
3. Adamas Belva Syah Devara, Pendiri Ruang Guru.
4. Ayu Kartika Dewi, Perumus Pergerakan Sabang Merauke.
5. Putri Indahsari Tanjung, CEO dan Founder Creativepreneur.
6. Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amarta.
7. Gracia Billy Mambrasar, Pemuda asal Papua yang mendapatkan. beasiwa di Universitas Oxford
Selain itu, ada 5 tambahan Staf Khusus Presiden, yaitu:
1. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, akademisi
2. Sukardi Rinakit, intelektual
3. Arif Budimanta, ekonom Megawati Institute
4. Diaz Hendropriyono, Ketua Umum PKPI.
5. Dini Shanti Purwono, Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard
Fadjroel menyampaikan, semuanya merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo sesuai keahliannya masing-masing, untuk mewujudkan 5 program prioritas menuju Indonesia Maju.
(Tribunnews.com/Nuryanti)